Puluhan Anak Korban Kebakaran di TPAS Puuwatu Butuh Seragam Sekolah

  • Bagikan
Kepala Dikbud Kota Kendari, Saemina. (FOTO: SRI/BKK)

KENDARI, BKK – Pascakebakaran di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Puuwatu, Kota Kendari, puluhan anak kehilangan baju seragam sekolah.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Kendari Saemina mengatakan, bahwa sebagai atensi dari Dikbud Kendari, pihaknya akan mengeluarkan surat edaran, agar sekolah di sekitar kawasan TPAS tersebut tetap menerima anak yang menjadi korban, agar tidak mesti menggunakan seragam.

“Jadi, setiap sekolah itu insya Allah sudah memahami, tidak ada pemberlakuan harus pakai seragam, nanti setelah mereka normal baru (pakai seragam sekolah),” kata Saemina, Selasa (18/2).

Ia menyebut, berdasarkan data anak sekolah yang menjadi korban kebakaran rumah di wilayah tersebut sebanyak 14 pelajar. Terdiri dari murid Sekolah Dasar (SD), pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA).

“Ia jadi data kami ada 14 pelajar mulai SD, SMP hingga SMA,” bebernya.

Selain itu, Kepala Bidang (Kabid) Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinsos Kendari Izak Bulo mengungkapkan, bahwa pihaknya bakal memberikan bantuan pakaian sekolah kepada anak-anak yang terdampak.

“Secara rinci, jumlah anak-anak yang mendapatkan bantuan seragam dan alat tulis tersebut, terdiri dari anak SD sebanyak 9 orang, SMP 4 orang, dan SMA 1 orang,” kata Izak Bulo.

Ia juga menyampaikan bahwa sebelum dibagikan seragam sekolah kepada para anak-anak yang menjadi korban kebakaran, pihaknya telah berkoordinasi dengan para Kepala Sekolah untuk tetap menerima para anak didik meskipun mereka menggunakan seragam biasa.

“Jadi, sebenarnya biar mereka pergi sekolah pakai seragam biasa itu tidak apa-apa, sudah dapat rekomendasi dari dinas pendidikan,” tuntasnya. (m2/b/nir)

  • Bagikan