KENDARI, BKK – Angkatan kerja di Kota Kendari terus bertambah, pertumbuhan ini sinkron dengan jumlah warga metro yang menamatkan studi baik tingkat SMA sederajat maupun di perguruan tinggi.
Sepanjang 2024, Dinas Ketenagakerjaan dan Perindustrian Kota Kendari mencatat ribuan pendaftar kartu AK1 atau dokumen yang menjadi syarat melamar pekerjaan.
Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Perindustrian Kota Kendari, Muhammad Ali Aksa menuturkan, total pendaftar kartu AK 1 sebanyak 2.700 orang tahun lalu. Dengan dokumen ini, para pencari kerja mengajukan lamaran di berbagai perusahaan.
“Kami telah melakukan pendataan angkatan kerja, atau kartu pencari kerja itu di tahun 2024 sekitar 2.700. Itu terdiri dari pendaftaran secara online maupun offline,” kata Muhammad Ali Aksa, Rabu (19/2).
Dari ribuan pendaftar, sambungnya, ada juga yang bukan hanya berasal dari Kota Kendari. Fenomena ini cukup wajar. Sebab Kendari adalah ibukota provinsi. Yang mana, punya peluang mendapatkan pekerjaan dibanding daerah lain di Sulawesi Tenggara (Sultra).
“Sekitar 44% hingga 46% itu asalnya dari luar. Jadi kondisi pencari kerja di Kota Kendari ini rupanya cukup banyak juga dari luar, untuk mencari kerja di Kota Kendari. Para pencari kerja yang mendaftar kartu AK1 dominan rata-rata lebih dari 50% mendaftarkan dirinya untuk sektor pertambangan,” tambahnya.
Kartu AK1 sendiri, kata dia, sangat penting karena merupakan salah satu syarat utama untuk melamar pekerjaan di perusahaan atau instansi. Pasalnya, data pencari kerja akan terdaftar di dinas ketenagakerjaan. Yang mana, perusahaan yang menerima wajib melaporkan data ketenagakerjaan ke pemerintah.
Adapun berkas yang perlu disiapkan untuk pendaftaran AK1 diantaranya, sebut dia, fotokopi KTP dan ijazah terakhir, pas foto dengan latar belakang merah sebanyak 2 lembar, serta surat pengantar domisili dari kelurahan bagi yang memiliki KTP di luar Kota Kendari. Selain itu, pendaftar juga bisa mendaftar secara online dengan mengunduh aplikasi SIAPKerja Kemnaker.
“Kami harap dengan adanya sistem pendaftaran ini, masyarakat lebih mudah untuk mengakses informasi terkait peluang kerja, sekaligus mempermudah perusahaan dalam melakukan rekrutmen tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan,” tutupnya. (m2/c/nir)