Pemkot Sebut Angka Inflasi di Kota Kendari Masih Stabil

  • Bagikan
Wakil Wali Kota Kendari Sudirman saat membuka giat rilis (IHK). ( FOTO:SRI/BKK)

KENDARI, BKK- Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari nyatakan bahwa angka inflasi di Kota Kendari masih dalam posisi stabil atau wajar. Hal itu diungkapkan Wakil Wali Kota Kendari Sudirman, Selasa (4/3).

Sudirman mengatakan, bahwa angka inflasi di Kota Kendari masih dalam kondisi stabil dilihat dari kondisi di lapangan.

Menurutnya, ada salah satu pasar di kota kendari masi yang masih dalam kondisi baik.

“Kita masih terbilang baik atau stabil, bahkan disalah satu pasar tradisional kita masih dengan harga pangan yang normal, kalaupun ada kenaikan yakni cabe rawit yang mencapai harga Rp90 ribu hingga Rp100 ribu,”terang Sudirman.

Sudirman menyayangkan harga beras yang berlahan mulai naik, walaupun pemerintah sudah melakukan berkoordinasi dengan bulog namun kenyataannya di lapangan SPHP kosong.

“Yang mulai naik itu harga beras, meskipun kami sudah lakukan koordinasi dengan pihak Bulog namun ternyata SPHP di pasar masih kosong,” lanjutnya.

Meskipun demikian, kata Sudirman, untuk kondisi gudang sendiri itu masih sangat cukup hingga bulan Juni 2025.

Sebagai indikator penting dari keadaan ekonomi, IHK mencerminkan perubahan harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat, yang berdampak langsung pada daya beli dan kesejahteraan mereka.

Sudirman juga mengaku bahwa menurut rilis data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara, inflasi Kota Kendari pada bulan tertentu tercatat mengalami kenaikan, meskipun dengan fluktuasi yang berbeda dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya.

“Angka inflasi ini, yang diukur dengan menggunakan IHK, menjadi tolak ukur penting untuk mengetahui sejauh mana daya beli masyarakat terpengaruh oleh perubahan harga barang dan jasa.” Imbuhnya

Oleh karena itu, Pemerintah Kota Kendari, bersama dengan BPS terus memantau perkembangan inflasi dengan seksama.

Ia menegaskan, Pemerintah Kota Kendari berupaya untuk menstabilkan harga barang dan jasa, serta menjaga kestabilan ekonomi kota dalam menghadapi lonjakan harga yang disebabkan oleh faktor eksternal.

“Pemerintah juga berusaha memberikan bantuan sosial bagi masyarakat yang terdampak, seperti melalui program subsidi atau bantuan langsung tunai, “bebernya.

Namun, Sudirman tidak menampik bahwa tantangan yang dihadapi oleh Kota Kendari dan daerah sekitarnya adalah bagaimana mengurangi ketergantungan pada impor barang-barang tertentu yang menyebabkan ketidakstabilan harga.

“Salah satu langkah yang bisa diambil adalah memperkuat sektor pertanian lokal, meningkatkan infrastruktur distribusi, serta memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dalam sektor pangan dan distribusi barang,”ujarnya.

Penyelesaian jangka panjang bisa melibatkan penguatan ekonomi lokal, terutama dalam sektor pertanian, serta memperbaiki ketahanan terhadap perubahan harga global.

“Jadi, dengan pengelolaan yang tepat, Kota Kendari dapat tetap bertahan di tengah ketidakpastian ekonomi global dan memberikan kualitas hidup yang baik bagi warganya,” pungkasnya. (m2/c/r2)

  • Bagikan