UHO Lepas 1.570 Mahasiswa KKN Batch I, Prof Zamrun Berpesan Jaga Nama Baik Kampus

  • Bagikan
Prof Dr Muhammad Zamrun Firihu. (FOTO:IST)

KENDARI, BKK- Sebanyak 1.570 mahasiswa yang tergabung dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) Batch I Universitas Halu Oleo (UHO) di lepas kampus hijau itu pada Selasa (4/3).

Rektor UHO Prof Dr Muhammad Zamrun Firihu mengapresiasi yang tinggi atas semangat dan kesiapan para mahasiswa yang akan terjun langsung ke tengah masyarakat melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN).

Ia menegaskan, keikutsertaan mahasiswa dalam program ini bukan hanya sebagai bentuk kewajiban akademik semata, tetapi juga sebagai wujud nyata kontribusi perguruan tinggi dalam mendukung pembangunan masyarakat, khususnya di wilayah-wilayah yang menjadi lokasi pengabdian.

Prof. Zamrun mengingatkan pentingnya menjaga nama baik almamater UHO selama pelaksanaan KKN berlangsung.

Hal ini, menurutnya, dapat diwujudkan melalui sikap yang santun dalam berinteraksi dengan masyarakat, kemampuan beradaptasi dengan budaya dan kearifan lokal, serta menunjukkan profesionalisme dalam menjalankan setiap program kerja yang telah dirancang.

Ia juga menekankan bahwa etika dan integritas harus menjadi pegangan utama bagi seluruh peserta KKN. Mahasiswa diminta untuk senantiasa menghargai adat istiadat setempat, membangun komunikasi yang baik dengan tokoh masyarakat, serta menjadi teladan dalam perilaku sehari-hari di lokasi KKN.

“Jaga sikap, jaga ucapan, dan jaga perbuatan. Kehadiran kalian di tengah masyarakat membawa nama besar UHO, maka tunjukkan bahwa kalian adalah generasi akademik yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga matang secara emosional dan sosial,” pesannya, Rabu (5/3).

Program KKN ini merupakan momen penting bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan berbagai ilmu pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang diperoleh selama proses perkuliahan.

Ia meyakini, melalui interaksi langsung dengan masyarakat, mahasiswa dapat menemukan berbagai persoalan nyata yang membutuhkan solusi inovatif.

Sekaligus mengasah kepekaan sosial dan kemampuan kepemimpinan dalam dinamika masyarakat yang beragam. Lebih dari itu, KKN menjadi sarana efektif bagi mahasiswa untuk ikut.

Serta mendorong percepatan pembangunan di daerah, baik dalam aspek pendidikan, kesehatan, ekonomi, maupun sosial budaya, sesuai dengan bidang keilmuan masing-masing.

Dengan demikian, Rektor berharap KKN UHO tidak hanya memberikan dampak positif bagi masyarakat sasaran, tetapi juga meninggalkan pengalaman berharga dan membentuk karakter mahasiswa sebagai agen perubahan yang siap menghadapi tantangan masa depan.

Diketahui, pelaksanaan KKN Batch 1 Tahun 2025 ini terbagi ke dalam dua skema, yaitu KKN Reguler dan KKN Membangun Desa-Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). KKN Reguler merupakan skema pengabdian yang dilaksanakan secara konvensional di berbagai desa yang telah ditetapkan oleh panitia.

Melalui skema ini, mahasiswa diharapkan mampu berkontribusi dalam berbagai program pemberdayaan masyarakat, peningkatan layanan kesehatan dan pendidikan, penguatan ekonomi lokal, hingga pelestarian lingkungan.

Sementara itu, KKN Membangun Desa-MBKM merupakan bagian dari implementasi kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Skema ini menempatkan mahasiswa lebih lama di lokasi pengabdian dengan fokus pada program-program strategis yang mendukung pembangunan desa secara berkelanjutan.

Melalui kolaborasi lintas disiplin ilmu, mahasiswa KKN MBKM akan terlibat dalam penguatan kapasitas masyarakat, pengembangan teknologi tepat guna, pemberdayaan ekonomi kreatif, serta digitalisasi layanan desa.

Selain itu, program KKN MBKM ini juga memberikan pengakuan akademik setara dengan 20 SKS bagi mahasiswa yang mengikutinya. (din/r2)

  • Bagikan

Exit mobile version