BPOM Kendari Lakukan Tes terhadap 18 Jenis Takjil

  • Bagikan
Tim BPOM Kendari saat lakukan identifikasi terhadap jenis jajanan di area bundaran gubernur. (FOTO: SRI/BKK)

KENDARI, BKK – Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Kendari turun langsung ke lapangan, untuk menjaga keamanan takjil.

Pengawasan tersebut bertujuan untuk memastikan makanan yang dikonsumsi masyarakat aman dari bahan berbahaya.

Ketua Tim Pelayanan Publik BPOM Kendari, Hasnah Nur mengatakan, pengawasan dilakukan melalui proses sampling terhadap 18 jenis takjil yang dijual di Bundaran Gubernur.

Dimana, jelas dia, sampel yang diambil kemudian diuji dengan menggunakan tes kit mobil laboratorium keliling, untuk mendeteksi adanya bahan berbahaya seperti Rodamin B dan Metanil Yellow (pewarna berbahaya), serta formalin dan boraks (bahan pengawet ilegal) yang sering digunakan para pedagang nakal.

“Jadi, sebanyak 18 jenis makanan sudah dites, namun tidak terdeteksi makanan yang mengandung bahan berbahaya dari kimia yang sering disalahgunakan para pedagang,” kata Hasnah Nur, Kamis (6/3).

Lebih lanjut, dia menuturkan, selain melakukan pengujian, BPOM Kendari juga menurunkan Tim Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE), untuk memberikan penyuluhan kepada pedagang.

“Dimana penyuluhan ini mencakup tata cara pengolahan makanan yang baik dan penerapan sistem keamanan pangan, termasuk aspek kebersihan dan sanitasi,” paparnya.

Ditegaskan, pengawasan takjil akan terus dilakukan BPOM Kendari sepanjang Ramadan. Tugas pengawasan ini fokus ke berbagai lokasi penjaja kuliner yang ramai dikunjungi warga.

“Kami sudah melakukan survei untuk melihat titik-titik yang paling ramai dikunjungi oleh masyarakat selama bulan Ramadan. Masih ada beberapa titik yang akan kita kunjungi, untuk melakukan pengawasan takjil,” imbuhnya

BPOM mengajak masyarakat untuk menjadi konsumen yang cerdas, dengan menerapkan prinsip CEKLIK (Cek Kemasan, Label, Izin Edar, dan Kedaluwarsa) sebelum membeli dan mengonsumsi makanan.

“Karena ini bulan Ramadan, sebaiknya kita memilih untuk tidak mengonsumsi makanan yang memberikan efek terhadap kesehatan. Jadi kita harus memastikan bahwa makanan itu aman dan bermanfaat untuk tubuh,” tuntasnya. (m2/c/nir)

  • Bagikan

Exit mobile version