KENDARI, BKK – Baru sejam lebih Kota Kendari di guyur hujan, namun sudah dikepung banjir.
Ada beberapa titik yang paling sering menjadi langganan banjir diantaranya kawasan pendistrian eks MTQ Kendari, dan di Kelurahan Anawai, hingga Kecamatan Wuawua.
Diketahui bahwa dalam beberapa bulan terakhir ini, kawasan alun-alun Kota Kendari sering mengalami banjir, terutama di ruas jalan Abd Silondae, Tebaununggu, Abunawas, dan Syeh Yusuf.
Meski hujan baru sejam turun, air langsung meluap hingga ke jalan-jalan dan memasuki pemukiman warga.
Wakil Wali Kota Kendari Sudirman mengatakan, setelah melakukan tinjauan langsung dilapangkan, pihaknya menilai bahwa banjir tersebut berdampak dari banyak pembangunan jalan, berkolaborasi dengan pembangunan perumahan. Sehingga sedimen-sedimen tersebut masuk ke kali sehingga menyebabkan kedangkalan.
“Jadi, saya melihat ini juga disebabkan adanya pembangunan-pembangunan seperti pembangunan jalan berkolaborasi dengan pembangunan perumahan, sehingga sedimen-sedimen tersebut masuk ke kali dan terjadi pendangkalan. Akibatnya, hujan sedikit saja sudah banjir,” kata Sudirman, Kamis malam (6/3).
Sudirman melanjutkan, sehingga kedepannya Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari bukan hanya perbaikan, namun juga pencegahan dan setiap pembangunan pihaknya bakal melakukan evaluasi sebelum melanjutkan langkah-langkah kedepannya.
“Ke depannya Pemkot Kendari bakal mengevaluasi pembangunan perumahan atau jalan sesuai kaidah-kaidah pembangunan dengan baik dan benar,” paparnya.
Lebih lanjut, selain pembangunan jalan dan perumahan, faktor penyebab terjadinya banjir juga karena sampah. Sehingga ia telah melakukan penandatanganan pakta integritas penanganan sampah terhadap camat dan lurah.
“Pemkot Kendari tengah melakukan berbagai terobosan, untuk menangani berbagai persoalan di tengah masyarakat,” bebernya.
“Jadi, persoalan banjir dan sampah menjadi tanggung jawab bersama. Sehingga, kami mengajak seluruh elemen untuk bergotong royong mengatasi hal ini,” pungkasnya. (m2/c/nir)