RAHA, BKK – Badan Pusat Statistik (BPS) di Kabupaten Muna telah menyurvei angka pengangguran di Kabupaten Muna tahun 2024 mengalami kenaikkan, jika dibanding tahun 2023.
Di 2023 itu angka pengangguran di Muna berjumlah 3,7 ribu orang atau 3,37%. Namun di 2024, angka pengangguran naik menjadi 4,3 ribu orang atau 3,78%.
“Tiap tahun angka pengangguran di Kabupaten Muna berkisar 3% sampai 4%. Angka ini rendah kalau dibandingkan angka pengangguran nasional yang berkisar 7% sampai 9% pertahun,” terang Kepala BPS Kabupaten Muna Leman Jaya pekan lalu.
Katanya, di wilayah-wilayah seperti Kabupaten Muna, sulit orang untuk jadi pengangguran.
“Karena kalau tidak kerja tidak makan.
Yang kita khawatir itu adalah para pekerja paruh waktu yang jam kerja secara standar tidak mencukupi dan gajinya di bawah UMR,” kata Leman Jaya.
Katagori pengangguran di Muna itu, kata Leman Jaya, adalah orang yang tidak kerja. Seperti buruh-buruh pelabuhan dan tukang ojek.
“Mereka tidak kerja karena sakit kemudian para pekerja bangunan. Kalau belum ada proyek-proyek pemerintah, ya mereka tidak bekerja, menunggu sampai ada proyek. Seperti buruh-buruh bangunan itu,” tambahnya.
Dikatakan, ada 2 kelompok pengangguran yang besar di Muna itu di bidang pertanian dan konstruksi.
“Kalau di bidang pertanian itu kalau mereka gagal panen atau kena puso, maka mereka ini tidak bisa bekerja. Kedua adalah para pekerja konstruksi. Kalau belum ada proyek-proyek pemerintah para buruh lepas mereka tidak bekerja. Kemudian mayoritas pengangguran di Muna adalah usia produktif,” pungkas Kepala BPS Kabupaten Muna ini. (tri/nir)
