BPOM Kendari Warning terhadap Overclaim Suplemen Kesehatan Selama Berpuasa

  • Bagikan
Kepala BPOM Kendari Riyanto saat dikonfirmasi. (FOTO: SRI/BKK)

KENDARI, BKK – BPOM Kendari peringatkan masyarakat agar waspada terhadap overclaim suplemen kesehatan selama berpuasa. Peringatan tersebut langsung diberikan Kepala BPOM Kendari Riyanto, Sabtu (15/3).

Dia menjelaskan, bahwa tujuan penggunaan suplemen kesehatan adalah untuk memelihara, meningkatkan, memperbaiki dan atau melengkapi kebutuhan gizi.

Ia melanjutkan, tujuan penggunaan suplemen yakni untuk membantu tubuh pulih dari kondisi penyakit tertentu dan memelihara sistem imun, agar dapat berfungsi dengan optimal sementara.

“Sementara itu, tidak dianjurkan menggunakan suplemen overclaim untuk mengobati, menggantikan obat yang digunakan dalam penyembuhan satu penyakit dan atau menggantikan makanan sehari-hari,” kata Riyanto.

Riyanto mengatakan, suplemen juga diperlukan saat puasa, karena selama berpuasa tubuh menggunakan zat gizi, yaitu cadangan energi yang sudah tersimpan di dalam tubuh, sebagian besar mineral dalam tubuh disimpan di tulang jaringan lemak dan lokasi penyimpanan lainnya.

“Namun berpuasa dapat berpotensi membatasi asupan zat gizi dalam tubuh, sehingga suplemen kesehatan dapat dikonsumsi pada saat puasa jika diperlukan,” paparnya.

Namun, lanjut Riyanto, ada yang perlu diwaspadai yakni overclaim suplemen kesehatan yang biasa dikonsumsi pada saat puasa.

Ditegaskan, penggunaan suplemen kesehatan yang berlebihan tidak akan memberikan dampak, dan akan dikeluarkan kembali oleh tubuh serta akan membuat kerja ginjal semakin berat.

“Jadi, suplemen kesehatan yang biasa dikonsumsi pada saat puasa adalah dengan klaim meningkatkan daya tahan tubuh dan atau menambah energi,” bebernya.

Dijelaskannya, contoh klaim suplemen kesehatan untuk daya tahan tubuh yang disetujui BPOM, yakni suplemen yang membantu menjaga daya tahan tubuh membantu memelihara dan kesehatan.

Kemudian, contoh overclaim berlebihan suplemen kesehatan untuk daya tahan tubuh adalah sebagai antivirus, antibakteri, meningkatkan kekebalan tubuh. Sehingga tidak gampang sakit sebagai superfood atau pengganti sumber zat gizi.

Untuk memilih dan mengonsumsi suplemen kesehatan selama bulan puasa ada empat komponen. Pertama, kata dia, utamakan konsumsi pangan aman bermutu dan bergizi seimbang sebagai menu sahur dan buka puasa.

Kedua, lanjutnya, jika diperlukan dapat mengonsumsi suplemen kesehatan saat puasa seperti vitamin, untuk membantu melengkapi zat gizi yang belum penuh dari menu sahur dan buka puasa.

“Kemudian yang ketiga sebaiknya konsultasi pada dokter atau tenaga kesehatan, untuk memutuskan penggunaan suplemen kesehatan yang tepat,” anjurnya.

Dan yang terakhir selalu terapkan ceklik saat memilih suplemen kesehatan yaitu cek kemasan, cek label, cek izin edar dan cek kedaluarsa.

“Kemudian cukup dikebutuhan gizi seimbang saat puasa, jika perlu dapat mengonsumsi suplemen kesehatan yang sudah memiliki izin edar dari BPOM,” tuntasnya. (m2/c/nir)

  • Bagikan

Exit mobile version