KENDARI, BKK – Dalam rangka mendorong budaya disiplin di lingkungan Pemerintahan Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra), Gubernur Sultra, Andi Sumangerukka, menerapkan program pemberian reward setiap Senin bagi instansi dan pegawai teladan.
Program ini diumumkan dalam upacara Hari Kesadaran Nasional (HKN) 2025, sebagai bentuk apresiasi bagi mereka yang menunjukkan kedisiplinan, etos kerja, serta menjaga kebersihan lingkungan kantor, Senin (17/3).
“Berkaitan dengan disiplin, pasti ada ketidaksesuaian antara keinginan dan aturan yang ada. Disiplin itu tidak mudah, tetapi perlu dipaksakan. Negara maju selalu mengawali kegiatannya dengan disiplin, dan kita juga harus membiasakan diri dengan hal itu,” kata Andi Sumangerukka di hadapan ASN.
Gubernur menjelaskan kedisiplinan akan membawa keteraturan serta menghindarkan pegawai dari tindakan yang melanggar hukum. Sehingga, ia ingin lebih mengutamakan pemberian penghargaan dibandingkan hukuman dalam menegakkan kedisiplinan.
Menurutnya, siapa yang berbuat baik harus dihargai, sementara yang tidak menunjukkan kedisiplinan tetap akan diberikan sanksi sesuai aturan yang berlaku.
Sebagai langkah awal, Gubernur memberikan penghargaan kepada tiga instansi yang dinilai menjaga kebersihan dan kerapian lingkungan kerja dengan baik.
Ketiga instansi tersebut yakni Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah Setda Sultra, Biro Administrasi Perekonomian Setda Sultra, serta Biro Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah.
Ke depan, sistem penilaian ini akan dilakukan setiap minggu, di mana masing-masing instansi wajib melaporkan pegawai yang menunjukkan kedisiplinan dan etos kerja tinggi.
“Setiap hari Senin, pegawai terbaik akan diberikan hadiah sebagai bentuk motivasi. Saya yakin jika ini menjadi kebiasaan, kita semua akan lebih disiplin. Jika kamu baik, saya akan promosikan,” jelasnya.
Pada peringatan HKN tersebut, Gubernur mengingatkan pentingnya nasionalisme sebagai landasan bagi persatuan bangsa.
“Rasa kebangsaan adalah kunci bagi keberlangsungan hidup sebuah negara. Nasionalisme bukan hanya tentang rasa senasib dan sependeritaan, tetapi juga tentang menjaga persatuan untuk menghadapi berbagai ancaman, baik dari dalam maupun luar,” ujarnya Gubernur.
Gubernur Andi Sumangerukka juga menjelaskan bahwa pemerintah telah melaksanakan berbagai langkah reorientasi pemahaman kebangsaan, salah satunya melalui pelaksanaan upacara Hari Kesadaran Nasional dengan tujuan untuk menyegarkan kembali pemahaman tentang makna dan pentingnya kesadaran nasional, khususnya bagi para ASN.
“Upacara ini bukan sekadar formalitas, tetapi sebagai momentum untuk memperkuat rasa persatuan dan kesatuan di kalangan ASN. Kesadaran nasional harus terus dipelihara dan ditanamkan dalam setiap diri aparatur, dari calon pegawai hingga pejabat, agar mereka dapat menjadi contoh nyata dalam mencintai tanah air,” tegas Gubernur.
Gubernur juga menekankan bahwa ASN memiliki peran penting sebagai penggerak roda pemerintahan dan sebagai teladan bagi masyarakat.
“Sebagai abdi negara, ASN harus mampu mengelola dinamika sosial di tengah-tengah masyarakat dengan bijaksana, mengembangkan semangat patriotisme, dan melayani masyarakat secara maksimal,” tuturnya. (r4/c/r2)