Tahun 2025, Luas Panen dan Produksi Padi di Sultra Capai 7,40 ribu Hektare

  • Bagikan

KENDARI, BKK- Berdasarkan hasil Survei Kerangka Sampel Area (KSA), realisasi luas panen padi sepanjang Januari hingga Desember 2024 mencapai sekitar 130,00 ribu hektare, atau mengalami peningkatan sebesar 16,07 ribu hektare atau 14,10% dibandingkan 2023 yang sebesar 113,93 ribu hektare.

Plt Kepala BPS Sultra Surianti Toar mengatakan puncak panen padi pada 2024 mengalami pergeseran ke Bulan Oktober, dari sebelumnya terjadi pada Mei 2023.

“Luas panen padi pada Oktober 2024 adalah sebesar 22,93 ribu hektare, sedangkan pada Mei 2023 luas panen padi mencapai 14,80 ribu hektare,” ungkapnya, Senin (17/3).

Sementara itu, luas panen padi pada Januari 2025 mencapai 7,40 ribu hektare, dan potensi panen sepanjang Februari hingga April 2025 diperkirakan seluas 30,77 ribu hektare.

“Dengan demikian, total luas panen padi pada Subround Januari−April 2025 diperkirakan mencapai 38,17 ribu hektare, atau mengalami peningkatan sekitar 15,71 ribu hektare atau 69,87%jika dibandingkan luas panen padi pada Subround Januari−April 2024 yang sebesar 22,47 ribu hektare,” ucapnya.

Dijelaskan, produksi padi di Sultra sepanjang Januari hingga Desember 2024 mencapai sekitar 555,84 ribu ton GKG, atau mengalami peningkatan sebanyak 76,43 ribu ton GKG
atau 15,94% dibandingkan 2023 yang sebesar 479,41 ribu ton GKG.

“Produksi padi tertinggi pada 2024 terjadi pada Bulan Oktober, yaitu sebesar 99,62 ribu ton GKG sementara produksi terendah terjadi pada Bulan Maret, yaitu sekitar 5,32 ribu ton GKG,” jelasnya.

Surianti menuturkan, jika perkembangan produksi padi selama tahun 2024 dilihat menurut Subround, terjadi peningkatan produksi padi pada Subround Mei−Agustus 2024 dan September−Desember 2024, yaitu masing-masing sebesar 61,89 ribu ton GKG atau 33,93% dan 47,17 ribu ton GKG atau 27,90% dibandingkan periode yang sama pada 2023.

“Peningkatan produksi padi tersebut disebabkan karena adanya peningkatan produktivitas padi pada Subround Mei-Agustus 2024, serta peningkatan luas panen padi pada Subround Mei−Agustus 2024 dan September−Desember 2024, masing-masing sebesar 12,39 ribu hektare atau 27,46% dan 11,60 ribu hektare atau 30,21% dibandingkan periode yang sama pada 2023,” ujarnya.

Kemudian, pada Januari 2025, produksi padi diperkirakan sebesar 30,93 ribu ton GKG, dan potensi produksi padi sepanjang Februari hingga April 2025 mencapai 128,68 ribu ton GKG.

Dengan demikian, total potensi produksi padi pada Subround Januari−April 2025 diperkirakan mencapai 159,60 ribu ton GKG, atau mengalami peningkatan sekitar 64,26 ribu ton GKG atau 67.39% dibandingkan 2024 yang sebesar 95,35 ribu ton GKG.

Di sisi lain, terdapat beberapa kabupaten/kota yang mengalami kenaikan produksi padi, misalnya Konawe, Bombana, dan Konawe Selatan. Tiga kabupaten/kota dengan total produksi padi (GKG) tertinggi pada 2024 adalah Konawe, Kolaka Timur, dan Konawe Selatan.

“Sementara itu, tiga kabupaten/kota dengan produksi padi terendah yaitu Buton Tengah, Buton Selatan, dan Konawe Kepulauan,” cetusnya.

Dia menambahkan, berdasarkan potensi produksi padi pada awal tahun 2025, beberapa kabupaten/kota dengan potensi produksi padi (GKG) tertinggi pada Januari hingga April 2025 adalah Konawe, Bombana,
dan Kolaka.

“Sementara itu, tiga kabupaten/kota dengan potensi produksi padi terendah pada periode yang sama yaitu Buton Selatan, Buton Tengah, dan Kendari,” pungkasnya. (r5/c/r2)

  • Bagikan

Exit mobile version