Labungkari, BKK- PT Permodalan Nasional Madani (PNM) terus memberikan kontribusi besar bagi para nasabahnya yang ada di Sulawesi Tenggara. Baik itu, mendukung pengembangan usaha, bantuan permodalan hingga lainnya. Untuk di Buton Tengah (Buteng) misalnya. PNM melalui pengembangan kapasitas usaha menggelar kegiatan klasterisasi kain tenun khas Buteng dengan melibatkan para penenun lokal yang sekaligus nasabah PNM Mekaar, bertempat di SMK 4 Mawasangka, kemarin (27/4). Kegiatan ini juga turut dihadiri langsung, Pemimpin Cabang PNM Baubau, Salim bersama Kepala Unit Mekaar Mawasangka, Aden Irma. Hadir pula, Staf PKU, Irmawati Wellang maupun owner Kamouhu Collection sekaligus pemateri, Febrian Eki Putra. Dalam sambutannya, Pemimpin Cabang PNM Baubau, Salim menjelaskan kegiatan tersebut dilaksanakan tidak lain untuk memperkuat pengembangan usaha kain tenun tradisional Buteng melalui pendekatan klaster. Dengan harapan mempercepat pertumbuhan usaha anggota, meningkatkan daya saing produk lokal, serta memperluas akses pasar. Disamping itu juga, Salim menegaskan komitmen PNM untuk terus mendukung pemberdayaan melalui program pelatihan, pendampingan usaha hingga pembiayaan. “PNM tidak hanya memberikan pembiayaan, tetapi juga mendampingi nasabah untuk naik kelas melalui pelatihan keterampilan dan manajemen usaha,” jelasnya. Kemudian, lanjut Salim menuturkan dalam kegiatan klasterisasi ini juga, PNM melibatkan pemateri Kamouhu Collection untuk berbagi pengalaman dalam membuat kain tenun lokal menjadi barang modern. “Sasarannya bisa memberikan Pelatihan terkait cara membuat produk dari kain tenun, strategi pemasaran digital, hingga branding produk agar dapat bersaing di pasar nasional bahkan internasional,” ulasnya. Lebih lanjut, Salim menambahkan kegiatan ini juga menjadi ajang kolaborasi antar nasabah Mekaar yang berprofesi sebagai penenun, guna mempererat sinergi dalam mengembangkan produk dan memperluas jaringan usaha.Dan PNM berharap kain tenun khas Buteng semakin dikenal luas, memberikan dampak ekonomi yang lebih besar bagi masyarakat setempat, sekaligus melestarikan warisan budaya lokal. “Kami berharap apa yang sudah kita lakukan bisa berdampak positif bagi ekonomi masyarakat serta kain tenun khas Buteng bisa lebih dikenal di kanca nasional maupun internasional,” ungkapnya. (*).