BPS Rilis Indeks Pembangunan Gender dan Indeks Pemberdayaan Gender di Muna

  • Bagikan
Kepala BPS Kabupaten Muna Leman Jaya saat membuka kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Pelayanan Publik dan Pembinaan Statistik Sektoral Tahun 2025, Selasa (29/4), yang digelar di Aula Kantor BPS Kabupaten Muna.

RAHA, BKK – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Muna resmi merilis indeks pembangunan gender dan indeks pemberdayaan gender di Kabupaten Muna. Kepala BPS Muna Leman Jaya mengatakan, bicara indeks pemberdayaan perempuan ada sejumlah indikator, seperti aspek kesehatan.Dikatakan, terkait aspek kesehatan ini BPS Muna mengukur dari harapan hidup antara laki-laki dan perempuan di Kabupaten Muna. Kemudian diukur dari harapan sekolah, berapa lama seseorang menempuh pendidikan formal dan diukur pula dari rata-rata pendapatan perkapita antara laki-laki dan perempuan. Ditegaskan, sumber data dari indeks pembedayaan gender ini berasal dari survei ekonomi nasional.”Indeks pembangunan gender ini dilihat dari indeks pembangunan antara laki-laki dan perempuan. Di Muna angka indeks pembangunan gender itu 74% laki-laki dan 60% perempuan,” paparnya. “Jadi, indeks angka keseimbangan gender di Kabupaten Muna itu pada angka 88.37%. Sedangkan Kabupaten Muna Barat pada angka 89,7%,” tambah Kepala BPS Kabupaten Muna Leman Jaya dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Pelayanan Publik dan Pembinaan Statistik Sektoral Tahun 2025, Selasa (29/4), yang digelar di aula Kantor BPS Kabupaten Muna. Lebih lanjut, dia menuturkan, untuk angka indeks keseimbangan pembangunan gender antara laki-laki dan perempuan di Muna dan Muna Barat sudah mendekati angka 100, itu menunjukkan jika setiap tahun terjadi peningkatan indeks pembangunan gender di Muna dan Muna Barat.Kemudian terkait indeks harapan hidup di Kabupaten Muna antara laki-laki dan perempuan. “Indek harapan hidup di Kabupaten Muna berdasarkan data untuk perempuan itu rata-rata 74 tahun. Sedangkan laki-laki rata-rata 69 tahun. Jadi, angka harapan hidup di Muna perempuan lebih panjang umur,” terang Leman Jaya di hadapan puluhan peserta FGD yang diikuti para peserta ASN dan non-ASN dari Kabupaten Muna dan Mubar. Kemudian indeks rata-rata harapan sekolah antara laki-laki dan perempuan di Kabupaten Muna. “Kalau indeks harapan sekolah ini masih sedikit tinggi laki-laki di Kabupaten Muna dengan angka 12,17 laki-laki dan 12,3 perempuan di Kabupaten Muna. Hanya yang mencolok itu pendapatan perkapita antara laki-laki dan perempuan. Berkisar 2xlipat, pendapatan perkapita laki-laki dan perempuan,” katanya. Hal tersebut, beber dia, yang menyebabkan angka pembangunan gender laki-laki dan perempuan di Muna dan Muna Barat rata-rata 80% sampai 90%. Jadi memang laki laki itu dominan di Sultra, ini dalam hal untuk pendapatan perkapita. (tri/nir)

  • Bagikan