KENDARI, BKK – Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat dari Januari-Maret 2025 telah menangani 323 kasus penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD). Namun dari jumlah tersebut semua pasien yang disebabkan gigitan nyamuk aedes aegypti bisa tertangani dan semua sembuh. Kepala Dinkes Sultra Usnia menuturkan, untuk rincian kasus DBD tahun 2025 yakni Januari sebanyak 101 kasus, Februari 104 dan Maret sebanyak 118 kasus. “Sehingga total kasus DBD 323 kasus, namun semua kasus sudah tertangani dan semua sembuh,” terang Usnia, Selasa (29/4). Walaupun kasus DBD bisa tertangani, namun pihaknya mengingatkan masyarakat mewaspadai penyebaran DBD. Apalagi dengan kondisi cuaca saat ini. Untuk itulah, pihaknya terus melakukan langkah intervensi. Tidak hanya pada penanganan pasien, namun juga upaya pencegahan dan menekan penyebaran kasus DBD.”Perlu peran aktif semua pihak dan elemen masyarakat. Sebab tanpa dukungan itu, penyebaran DBD tidak bisa dicegah. Intinya, bagaimana mencegah pengembangbiakan nyamuk aedes aegypti,” jelasnya. Usnia meminta masyarakat untuk tetap menjaga pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Selain itu, terus menggalakan gerakan 3M (Menguras, Mengubur, dan Menutup), serta pemasangan kelambu secara efektif dapat membantu pencegahan demam berdarah. Jika ditemukan kasus atau gejala DBD, dia menyarankan untuk segera dilaporkan dan dirawat di Puskesmas atau Rumah Sakit (RS) terdekat. Dengan begitu, kata dia, Dinkes bisa melakukan fogging di lingkungan tersebut. Saat ini, pihaknya intens berkoordinasi dengan Dinkes kabupaten/kota. Hal ini terkait penangan kasus DBD.”Kita imbau seluruh masyarakat untuk tetap waspada terhadap ancaman DBD, dengan menjaga kebersihan lingkungan secara menyeluruh sebagai langkah pencegahan yang efektif. Kita berharap dengan langkah-langkah proaktif ini, kita dapat meminimalisir dampak negatif dari penyebaran DBD di tengah musim penghujan,” harapnya. (r4/c/nir)
Dinkes Sultra Cacat 323 Kasus DBD hingga Maret, Semua Sembuh
