RAHA, BKK – Indeks Pemberdayaan Gender di Kabupaten Muna tergolong masih rendah. Baik dalam politik, pengambilan keputusan, hingga ekonomi. Ada tiga katagori untuk mengukur indeks pemberdayaan gender. Pertama dalam partisipasi politik, pengambilan keputusan dan penguasaan ekonomi. Dalam partisipasi politik tahun 2025 hampir merata di seluruh kabupaten/kota di Sultra, pemberdayaan gender menurun.Hal ini disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Muna Leman Jaya, saat merilis indeks pembedayaan gender di Kabupaten Muna dan Muna Barat (Mubar) pada kegiatan Focus Group Disscussion ( FGD), tentang pelayanan publik dan pembinaan statistik sektoral tahun 2025, Selasa (29/4) di Aula Kantor BPS Kabupaten Muna.”Indikator pertama dapat kita lihat partisipasi perempuan dalam politik. Di Kabupaten Muna hanya 3 orang dari 30 anggota DPRD Muna. Ini menunjukkan keterwakilan perempuan dalam politik masih rendah dibanding laki-laki. Di Sultra ini hampir rata di kabupaten/kota, keterwakilan perempuan di parlemen masih rendah,” papar Leman Jaya kepada seluruh peserta FGD.Foktor kedua, lanjutnya, adalah pengambilan keputusan dalam ruang publik perbandingan antara laki-laki dan prempuan. Misalnya profesi sebagai dokter, manager, guru, bidan, perawat, administrator dan profesi publik lainnya juga menentukan tingkat pemberdayaan antara perempuan dan laki laki.”Untuk indikator ini rupanya perempuan lebih banyak terlibat dari pada laki-laki, baik di Muna dan Muna Barat,” terang Leman Jaya.Sedangkan indikator ketiga adalah pendapatan antara perempuan dan laki-laki.”Kalau kita lihat survei beberapa tahun terakhir ini untuk di Sultra ini pemberdayaan gender itu paling rendah di Kabupaten Muna Barat. Tapi tidak terlalu jauh antara Muna dan Muna Barat. Angka indeks pemberdayaan perempuan di Muna Barat 47,27% dan Muna 62,20%,” tambah Kepala BPS Kabupaten Muna ini. Sedangkan dalam indikator pendapatan antara laki-laki dan perempuan di Muna dan Muna Barat, sangat jauh. “Laki-laki pada angka 80%, sedangkan perempuan pada angka 20%,” tambah Kepala BPS Kabupaten Muna ini.Degan melihat tiga indikator ini, kata Leman Jaya, maka jika bicara isu kesetaraan gender di Muna dan Muna Barat, jauh dari setara. “Makin jauh dari angka 100%, makin jauh dari adanya kesetaraan gender. Maka jika kita bicara isu kesetaraan gender di Muna dan Muna Barat antara perempuan dan laki-laki jauh dari kata setara,” pungkas Kepala BPS Kabupaten Muna ini. (tri/nir)
Indeks Pemberdayaan Gender di Muna Masih Rendah
