KENDARI, BKK – Penumpukan sampah di Kota Kendari menjadi permasalahan yang penting, tiap hari hari tidak kurang dari 90 truk masuk ke tempat pembuangan akhir sampah (TPAS) Puuwatu. Melihat kondisi tersebut, Wakil Wali Kota Kendari Sudirman menekankan pentingnya daur ulang sampah kreatif. Sudirman melanjutkan, penanganan sampah tidak dapat sepenuhnya dibebankan kepada Dinas Lingkungan Hidup dan Keberhasilan (DLHK) saja. Meski, kata dia, kendaraan pengangkut sampah telah mencapai 39 unit dan beroperasi hingga 115 kali sehari pascalebaran, timbunan sampah tetap sulit dikendalikan. “Akibatnya, setiap hari tidak pernah kurang dari 90 truk masuk ke TPAS Puuwatu, dan kondisinya sudah penuh,” ujar Sudirman, Kamis (1/5).Menurut data yang ia terima, jumlah petugas kebersihan tidak mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir. Di sisi lain, pertumbuhan penduduk terus terjadi, yang otomatis berbanding lurus dengan peningkatan jumlah sampah. “Di sini kami menekankan pentingnya upaya pencegahan dari hulu, melalui edukasi dan pengelolaan sampah kreatif,” pintanya. Ia juga menyampaikan gagasan bahwa sekolah-sekolah bisa menjadi agen perubahan. Dengan memberdayakan para murid hingga pelajar melalui kegiatan keterampilan daur ulang, seperti membuat tempat tisu atau lampu hias dari botol plastik bekas, diharapkan bisa mengurangi sampah plastik yang mendominasi rumah tangga. “Kalau semua kepala sekolah buat regulasi atau tugas keterampilan, kita bisa kurangi 30% sampah plastik,” tambahnya.Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Kendari Wahyuni Nappu menuturkan, bahwa Kota Kendari terus mengalami kemajuan di semua sektor, yang berdampak positif bagi perkembangan kota.”Namun, seiring dengan itu, pertumbuhan ekonomi juga membawa dampak negatif, salah satunya peningkatan jumlah sampah,” tuntasnya. (m2/c/nir)
Penumpukan Sampah Sulit Dikendalikan, Tiap Hari 90 Truk Masuk ke TPAS Puuwatu
