KENDARI, BKK – Ekonomi Sulawesi Tenggara (Sultra) triwulan I tahun 2025 terhadap jika dibandingkan triwulan I tahun 2024 mengalami pertumbuhan sebesar 5,66% (y-on-y). Sedangkan, Ekonomi Sultra triwulan I tahun 2025 terhadap triwulan sebelumnya mengalami kontraksi sebesar 6,46 persen (q-to-q). Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sultra Surianti Toar pertumbuhan terjadi pada hampir seluruh lapangan usaha. Lapangan usaha yang tumbuh signifikan adalah Industri Pengolahan sebesar 12,98%, diikuti Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 11,08%, dan Jasa Lainnya sebesar 8,94%. Sedangkan, lapangan usaha yang mengalami kontraksi pertumbuhan adalah konstruksi sebesar 0,18%. “Sebagai lapangan usaha yang memiliki peran dominan, Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan serta Pertambangan dan Penggalian masing-masing tumbuh sebesar 2,11% dan 7,80%,” ungkapnya, Senin (5/5). Surianti menyebutkan, struktur PDRB Sultra menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku pada triwulan I tahun 2025 tidak menunjukkan perubahan berarti. “Perekonomian Sultra masih didominasi oleh pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 23,83%, diikuti oleh pertambangan dan penggalian sebesar 21,39%, perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 12,53%, dan industri pengolahan sebesar 10,80%. peranan keempat lapangan usaha tersebut dalam perekonomian sultra mencapai 68,55%,” ujarnya. Surianti menambahkan, Struktur PDRB Sultra menurut pengeluaran atas dasar harga berlaku triwulan I tahun 2025 didominasi oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga sebesar 46,76%. Kemudian diikuti komponen ekspor barang dan jasa sebesar 42,31%, komponen PMTB sebesar 30,33%, komponen pengeluaran konsumsi pemerintah sebesar 10,71%, komponen pengeluaran konsumsi LNPRT sebesar 1,06%, dan komponen perubahan inventori sebesar minus 0,36%.”Sementara itu, Komponen Impor Barang dan Jasa sebagai faktor pengurang dalam PDRB menurut pengeluaran memiliki peran sebesar 30,81,” tutupnya. (r5/c/r2)
