Pengangguran di Sultra Bertambah 46,72 Ribu Orang

  • Bagikan

KENDARI, BKK – Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat komposisi angkatan kerja pada Februari 2025 terdiri dari 1.383,09 ribu orang penduduk yang bekerja dan 46,72 ribu orang pengangguran. Jika dibandingkan Februari 2024, terjadi peningkatan jumlah angkatan kerja sebanyak 29,76 ribu orang, sedangkan penduduk bekerja mengalami peningkatan sebanyak 28,08 ribu orang dan pengangguran juga mengalami peningkatan sebanyak 1,68 ribu orang. Pelaksana tugas (Plt) Kepala BPS Sultra, Surianti Toar mengatakan, jumlah angkatan kerja berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) pada Februari 2025 sebanyak 1.429,81 ribu orang, naik 29,76 ribu orang dibanding Februari 2024. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) naik sebesar 0,13% poin dibanding Februari 2024.”Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Februari 2025 sebesar 3,27%, naik 0,05% poin dibandingkan dengan Februari 2024 atau turun 0,39% poin terhadap Februari 2023,” ungkapnya, Selasa (6/5). Dijelaskan,TPAK merupakan persentase banyaknya angkatan kerja terhadap banyaknya penduduk usia kerja. TPAK mengindikasikan besarnya persentase penduduk usia kerja yang aktif secara ekonomi di suatu negara/wilayah. “TPAK Sultra mengalami peningkatan sejak Februari 2023 sampai dengan Februari 2025. TPAK pada Februari 2025 sebesar 69,77%, meningkat sebesar 0,13%, poin dibanding Februari 2024,” ucapnya.Kemudian, jika berdasarkan jenis kelamin, pada Februari 2025, TPAK laki-laki sebesar 83,19%, lebih tinggi dibanding TPAK perempuan yang hanya sebesar 56,01%. Surianti menyebutkan, berdasarkan hasil Sakernas Februari 2025, terdapat tiga lapangan usaha yang menyerap tenaga kerja paling banyak. Adalah, Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 39,05%, Perdagangan Besar dan Eceran sebesar 15,95%, serta Administrasi Pemerintahan sebesar 8,68%. “Sedangkan tiga lapangan usaha yang menyerap tenaga kerja paling sedikit adalah Pengadaan Listrik dan Gas (0,27%), Informasi dan Komunikasi (1,75%), dan Jasa Lainnya (2,07%),” ujarnya. Lanjutnya, pada Februari 2025, penduduk bekerja paling banyak di Sultra berstatus buruh/karyawan/pegawai yaitu sebesar 33,76%, sementara yang paling sedikit berstatus pekerja bebas di pertanian yaitu sebesar 2,15%. “Pada Februari 2025, penduduk bekerja masih didominasi oleh tamatan SD (tidak/belum pernah sekolah/belum tamat SD/tamat SD) yaitu sebesar 31,23%. Sedangkan distribusi penduduk bekerja terendah merupakan tamatan Diploma I/II/III dan Sekolah Menengah Kejuruan masing-masing sebesar 2,40% dan 5,32%,” pungkasnya. (r5/c/nir)

  • Bagikan