Pertamina Dorong Pemberdayaan Disabilitas melalui Literasi dan Teknologi

  • Bagikan
Pertamina terus mendorong terciptanya inklusi sosial melalui pemberdayaan penyandang disabilitas. (FOTO:IST)

KENDARI, BKK – Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal Bitung melalui program corporate social responsibility (CSR) bertajuk Padu (pusat ajar disabilitas unggul), terus mendorong terciptanya inklusi sosial melalui pemberdayaan penyandang disabilitas. Program ini dirancang untuk memperkuat kapasitas literasi, keterampilan, dan akses teknologi inklusif dengan membuka ruang kesetaraan dan kolaborasi antara penyandang disabilitas dan masyarakat umum.Integrated Terminal Manager Bitung Pertamina Patra Niaga Sulawesi, Rezky Kurniawan mengatakan, program ini merupakan wujud komitmen sosial perusahaan dalam menjembatani akses dan kesempatan bagi semua pihak.”Melalui Padu, kami ingin memberikan ruang aktualisasi diri bagi penyandang disabilitas, sekaligus menumbuhkan kesadaran publik akan pentingnya keberagaman dan kolaborasi. Inisiatif ini juga membuktikan bahwa keterbatasan fisik bukanlah hambatan untuk berkarya dan berkontribusi,” ungkapnya, Kamis (8/5). Dijelaskan, dengan terus memperkuat sinergi antar pihak, Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal Bitung berkomitmen untuk menghadirkan program-program CSR yang adaptif, partisipatif, dan berdampak langsung bagi masyarakat. “Padu diharapkan tidak hanya menjadi ruang belajar, tetapi juga simbol kolaborasi untuk menciptakan masyarakat yang setara, inklusif, dan berdaya secara berkelanjutan,” ujarnya. Sementara itu, Fahrougi Andriani Sumampouw, selaku Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, menegaskan bahwa program PADU merupakan bagian dari CSR berkelanjutan Pertamina yang sejalan dengan prinsip SDGs.”Padu menjadi bukti bahwa inklusi sosial dapat diwujudkan melalui pendekatan berbasis keterampilan dan teknologi. Program ini juga mendukung pencapaian pembangunan berkelanjutan. Kami berharap program ini dapat terus tumbuh dan menjadi model pemberdayaan yang berkelanjutan di berbagai wilayah,” tutupnya. (r5/c/r2)

  • Bagikan