KENDARI, BKK – Kasus Tuberkulosis (TBC) di Sulawesi Tenggara (Sutra) masih menjadi perhatian serius. Data terbaru hingga April 2025, kasus tertinggi TBC berasal dari Kota Kendari.Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kendari Elfi mengatakan, sepanjang Januari hingga April 2025, total penemuan kasus TBC Sensitif Obat (SO) di Kota Kendari sebanyak 448 kasus.”Dari Januari hingga April 2025, total penemuan kasus TBC SO di Kota Kendari sebanyak 448 kasus,” kata Elfi, Selasa (20/5).Sementara, TBC Resisten Obat (RO) juga menunjukkan tren yang mengkhawatirkan, di Kota Kendari sendiri ada sebanyak 19 kasus. Ia menggunggapkan, kasus TBC RO sebanyak 19 pasien saat ini sedang menjalani pengobatan. Namun, lima pasien lainnya dinyatakan meninggal dunia.”Jadi, dari kasus TBC RO, ada 19 pasien saat ini sedang menjalani pengobatan. Namun, lima pasien lainnya dinyatakan meninggal dunia,” paparnya. Ia menambahkan, sehingga hal tersebut penting untuk melakukan penanganan komprehensif dalam menekan penyebaran TBC.”Hal pertama yang harus dilakukan adalah menemukan sebanyak mungkin kasus dan kontak erat, kemudian dilakukan pemeriksaan. Sekarang metode yang digunakan adalah test charge monokuler. Setelah dinyatakan positif, langsung diobati sampai sembuh,” imbuhnya.Ia juga menekankan pentingnya investigasi kontak sebagai bagian dari upaya pencegahan penyebaran.”Kedua, melakukan investigasi kontak serumah atau di sekitar penderita. Ini bertujuan untuk mencegah penyebaran yang lebih luas,” tambahnya.Namun, ia tidak menampik bahwa pelaksanaan investigasi kontak ini tak mudah. Metodenya dilakukan dengan cara door to door, menyasar orang-orang yang tinggal serumah atau sering kontak langsung dengan penderita TBC. Mereka kemudian akan ditawarkan pengobatan pencegahan melalui terapi profilaksis.”Ini menuai banyak kendala karena yang disarankan untuk diobati belum pasti dia TB, tapi dia sudah ada kontak dengan TB. Ini yang menjadi masalah teman-teman programer yang ada di Puskesmas untuk menggiatkan potensi terjadinya perluasan TB,” tegasnya. (m2/c/nir)