BAUBAU, BKK – Kota Baubau dinilai memiliki potensi besar, untuk menjadi salah satu poros ekonomi kreatif di kawasan Indonesia Timur. Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Wali Kota Baubau, Ir. Wa Ode Hamsinah Bolu, M.Sc, saat membuka seminar awal pengembangan ekonomi kreatif berbasis budaya lokal yang digelar di Aula Makida Balitbangda Kota Baubau, Rabu (21/5).Menurutnya, kekayaan budaya dan keberagaman etnis di Kota Baubau yang dihuni oleh masyarakat dari berbagai latar belakang seperti Buton, Bugis, Muna, Jawa, Bali, Toraja, hingga Tionghoa membentuk sebuah mosaik budaya yang menjadi sumber ide, inovasi, dan kreasi di berbagai sektor. Mulai dari kuliner tradisional, seni pertunjukan, kerajinan tangan, hingga cerita rakyat, seluruhnya dapat menjadi fondasi kuat dalam pengembangan industri konten digital dan pariwisata kreatif.”Baubau memiliki potensi budaya yang luar biasa, ditambah dengan semangat masyarakat yang tetap menjaga nilai-nilai lokal namun terbuka pada inovasi. Ini menjadi kekuatan utama dalam mendorong ekonomi kreatif yang berkelanjutan,” ujar Wa Ode Hamsinah.Ia menyebut, bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau telah mulai menjalankan sejumlah inisiatif strategis, seperti festival budaya, promosi wisata sejarah, dan pelatihan industri kreatif berbasis komunitas. Upaya ini, lanjutnya, diharapkan menjadi langkah awal dalam mendorong kontribusi ekonomi kreatif terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.Selain aspek budaya, Baubau juga didukung oleh letaknya yang strategis sebagai pintu gerbang perdagangan dan mobilitas manusia di wilayah Kepulauan Buton. Keberadaan pelabuhan serta pertumbuhan UMKM lokal yang mulai mengolah produk budaya menjadi komoditas bernilai tambah turut menjadi pendorong penting bagi geliat ekonomi kreatif di kota ini.”Ekonomi kreatif kini menjadi instrumen vital dalam strategi pembangunan daerah, terutama di era otonomi yang memberi ruang luas bagi daerah menggali potensi lokal,” jelasnya.Sebagai bekas pusat Kesultanan Buton, Baubau menyimpan warisan sejarah dan budaya yang kuat, seperti Benteng Keraton Buton yang dikenal sebagai benteng terluas di dunia tradisi adat Posuo dan Karia’a, seni tenun khas Buton, musik tradisional, hingga ragam kuliner yang kaya cita rasa. Tak hanya itu, keindahan alam wilayah ini juga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.Namun demikian, potensi besar tersebut dinilai belum tergarap secara optimal. Wakil Wali Kota menegaskan perlunya sinergi lintas sektor antara pemerintah, komunitas budaya, pelaku industri kreatif, akademisi, dan masyarakat untuk mendorong Baubau sebagai kota budaya yang berdaya saing tinggi.”Produk-produk lokal seperti kerajinan tangan, makanan khas, dan seni pertunjukan bisa dikembangkan menjadi komoditas unggulan yang mampu bersaing di pasar nasional bahkan internasional,” tutupnya. (cr1/c/nir)
Baubau Berpeluang Jadi Poros Ekonomi Kreatif di Indonesia Timur
