Diskominfo Baubau Gelar Bimtek Admin Hotline Sippeka

  • Bagikan
Asisten I Setda Kota Baubau, La Ode Aswad, S.Sos, M.Si, saat membuka kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi para Admin Hotline Pengaduan Sistem Pelayanan Pengaduan Masyarakat (Sippeka

BAUBAU, BKK – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Baubau menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi para Admin Hotline Pengaduan Sistem Pelayanan Pengaduan Masyarakat (Sippeka), yang berlangsung di Aula Diskominfo, Kamis (22/05). Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Asisten I Setda Kota Baubau, La Ode Aswad, S.Sos, M.Si, yang hadir mewakili Wali Kota Baubau.Dalam sambutannya, La Ode Aswad menyampaikan bahwa pelaksanaan Bimtek ini merupakan langkah strategis dalam mendukung pencapaian visi dan misi Wali Kota Baubau untuk periode 2025-2030. Menurutnya, Sippeka sebagai platform pengaduan masyarakat harus benar-benar dapat dimanfaatkan secara optimal agar keluhan dan aspirasi warga tersalurkan dengan baik.”Bimtek ini penting agar admin Hotline dapat memahami cara kerja dan pengoperasian sistem secara utuh. Masyarakat perlu tahu bahwa mereka memiliki saluran resmi untuk menyampaikan pengaduan, dan admin harus siap menampung serta menindaklanjuti dengan baik,” ujarnya.La Ode Aswad menekankan pentingnya sosialisasi kepada masyarakat mengenai keberadaan Sippeka, termasuk cara akses dan penggunaannya. Ia bahkan menyarankan agar dibuatkan media informasi seperti flyer untuk memudahkan masyarakat memahami alur pengaduan.Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa untuk mengukur efektivitas layanan pengaduan, perlu dilakukan pemetaan terhadap tingkat partisipasi pengaduan di setiap kecamatan.”Delapan kecamatan di Baubau harus mulai diberi stimulasi agar aktif memanfaatkan kanal pengaduan. Kita ingin tahu kecamatan mana yang paling aktif menerima pengaduan, bukan untuk menilai banyaknya masalah, tapi untuk mengukur sejauh mana pemanfaatan layanan oleh masyarakat,” jelasnya.Ia bahkan mengusulkan adanya penghargaan berupa piala bagi kecamatan dengan tingkat pengaduan tertinggi, sebagai bentuk apresiasi terhadap keterbukaan dan keseriusan dalam menampung aspirasi warga.”Kita perlu ubah pola pikir, makin banyak pengaduan bukan berarti makin banyak masalah. Justru itu menunjukkan sistem ini berjalan dan dimanfaatkan dengan baik. Selama ini, pengaduan sudah dilakukan di OPD-OPD, namun belum semuanya terfasilitasi sesuai standar operasional,” pungkasnya. (cr1/c/nir)

  • Bagikan