9 Mahasiswa Prodi Teknik Mesin FT Unsultra Diterbangkan ke Jepang Ikuti Program Magang Industri Otomotif Mobil Mazda

  • Bagikan
Pelepasan mahasiswa Unsultra yang diberangkatkan ke Jepang oleh Rektor Unsultra beserta jajaran. (FOTO:IST)

KENDARI, BKK- Sembilan mahasiswa Program Studi (Prodi) Teknik Mesin Fakultas Teknik (FT) Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) diberangkatkan ke Jepang untuk mengikuti program magang industri selama satu tahun di Toyoseat.co.,Ltd, yang bergerak di bidang pembuatan kursi mobil merek Mazda.Rektor Unsultra, Prof. Dr. Andi Bahrun, M.Sc., Agric menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah mendukung penuh program ini. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya soal bekerja di luar negeri, tetapi juga merupakan bagian dari proses akademik yang bernilai tinggi.“Mahasiswa yang berangkat membawa nama baik pribadi, institusi, dan juga negara. Jika mereka berhasil, maka kepercayaan dari pihak Jepang akan semakin besar, tidak hanya untuk Unsultra tapi juga untuk pendidikan tinggi Indonesia secara umum,” ucapnya. Ia juga mengajak para siswa lulusan SMA/SMK untuk mempertimbangkan bergabung ke Fakultas Teknik Unsultra, khususnya Prodi Teknik Mesin. Menurutnya, selain program ke Jepang, saat ini Unsultra juga tengah mempersiapkan program magang serupa ke Taiwan yang akan disosialisasikan pada tanggal 2 Juni mendatang.Sementara Zubair Abdul Rasyid selaku Advisor to LPK Kizuna Wawonii Indonesia mengungkapkan bahwa sebagai penyelenggara pelatihan dan penghubung dengan perusahaan Jepang seluruh proses, mulai dari seleksi, pelatihan bahasa, hingga keberangkatan, berjalan dengan sangat baik berkat dukungan penuh dari Rektor, Dekan, Kaprodi, dan seluruh jajaran kampus.Ia menjelaskan bahwa, mahasiswa yang berangkat berasal dari Program Kampus Merdeka dan akan menjalani dua semester penuh di Jepang. Selama masa tersebut, mereka tidak hanya bekerja di industri otomotif Jepang, tetapi juga menjalani proses belajar teknologi, kedisiplinan, dan budaya kerja khas Jepang. “Seluruh aktivitas mereka akan dikonversi ke dalam 40 SKS sebagai bagian dari pengakuan akademik di kampus,” jelasnya. Ia menambahkan bahwa, para mahasiswa akan tinggal di apartemen pribadi yang disediakan oleh perusahaan. Satu kamar untuk satu orang lengkap dengan fasilitas penunjang. Biaya akomodasi dipotong langsung dari penghasilan mereka setiap bulan.“Program ini juga memberikan insentif keuangan yang cukup besar, yaitu sekitar Rp20 juta per bulan. Hal ini menjadi motivasi besar sekaligus pengalaman kerja dan hidup di luar negeri yang sangat berharga bagi mahasiswa,” tutupnya. Dekan FT Unsultra, Dr. Ir. Irwan Lakawa, M.Si mengatakan bahwa program ini merupakan langkah awal kerja sama internasional dengan pihak industri Jepang. Harapannya, di masa mendatang, program ini bisa diperluas ke prodi lain seperti Teknik Sipil, Teknik Pertambangan, dan Teknik Geologi.“Para mahasiswa ini adalah angkatan pertama dan menjadi duta pertama dari Unsultra. Mereka diharapkan menunjukkan etos kerja tinggi, profesionalisme, dan terutama disiplin yang menjadi perhatian utama dari pihak Jepang,” ujarnya. (din/r2)

  • Bagikan