UM Kendari Raih Puluhan Hibah Riset dan Pengabdian dari Kemendiksaintek RI

  • Bagikan
Gedung Rektorat UM Kendari. (FOTO:IST)

KENDARI, BKK- Universitas Muhammadiyah (UM) Kendari kembali menorehkan prestasi di tingkat nasional. Terbaru! Kampus yang dipimpin Prof. Dr Ir H Muh Nurdin, MSc, IPU, ASEAN Eng mencatatkan diri sebagai kampus peraih puluhan Riset dan pengabdian dari Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi (Kemendiksaintek) RI 2025. Torehan itu diketahui menjadi yang terbanyak di Tanah Anoa (sebutan untuk Sultra) dan masuk 20 besar Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) se- Indonesia. Rektor UM Kendari, Prof Muh Nurdin, mengatakan, bahwa dari Jumlah tersebut (28). Rinciannya adalah, 22 proposal berasal dari skema penelitian dan 6 lainnya dari skema pengabdian kepada masyarakat. Capaian ini, menjadikan UM Kendari sebagai Perguruan Tinggi Swasta dengan raihan hibah tertinggi di Sultra, sekaligus menempatkannya dalam jajaran 20 besar dari 163 PTMA penerima hibah terbanyak secara nasional.”Saya apresiasinya seluruh dosen yang telah berkontribusi dalam pengajuan dan pelaksanaan hibah ini. Keberhasilan ini merupakan hasil dari sinergi dan semangat riset yang terus dibangun di lingkungan kampus. Capaian ini menegaskan posisi UMKendari sebagai kampus riset yang aktif dan responsif terhadap kebutuhan pembangunan, baik di tingkat lokal maupun nasional,” ujarnya.Dengan raihan ini juga, UM Kendari semakin mengukuhkan dirinya sebagai perguruan tinggi berbasis riset yang berkomitmen terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan yang inovatif, kolaboratif, dan berkelanjutan.Direktur Riset dan Teknologi Pengabdian Masyarakat (RTPM) UM Kendari, Dr. Rahma Ma’mun, M.Sc menyatakan, bahwa capaian ini merupakan wujud meningkatnya kinerja dosen dalam menghasilkan karya ilmiah yang relevan dengan kebutuhan masyarakat. “Kami bersyukur atas pencapaian ini. Ini menunjukkan bahwa budaya riset dan pengabdian di UM Kendari semakin menguat. Kami akan terus mendorong kolaborasi dan inovasi yang berdampak nyata,” ujarnya. Keterlibatan mereka (dosen) menunjukkan bahwa pengabdian kepada masyarakat tak hanya menjadi kewajiban akademik, tetapi juga bagian dari komitmen institusi dalam menjawab tantangan sosial secara langsung. (din/r2)

  • Bagikan