KENDARI, BKK – Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Mei 2025 terjadi inflasi year on year (y-on-y) sebesar 1,71% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 108,72.
Plt. Kepala BPS Sultra Surianti Toar mengatakan perkembangan harga berbagai komoditas pada Mei 2025 secara umum menunjukkan adanya
kenaikan.
Berdasarkan hasil pemantauan BPS Sultra di 4 kabupaten/kota, pada Mei 2025 terjadi inflasi y-on-y sebesar 1,71% atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 106,89 pada Mei 2024 menjadi 108,72 pada Mei 2025.
Dijelaskan, inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 2,29%, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,60%, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,91%.
Kemudian, kelompok kesehatan sebesar 2,52%, kelompok transportasi sebesar 0,39%, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 2,08%, kelompok pendidikan sebesar 1,50%, kelompok penyediaan makanan dan minuman/ restoran sebesar 2,57% dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 6,89%.
“Sedangkan, kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi y-on-y, yaitu kelompok pakaian dan alas kaki sebesar1,28%, dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,09%,” ungkapnya, Senin (2/6).
Surianti menyebut komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y pada Mei 2025, yaitu emas perhiasan, beras, ikan layang/ikan benggol, ikan bandeng/ikan bolu, mobil, ikan kembung/ikan gembung/ikan banyar/ikan gembolo/ikan aso-aso, Sigaret Kretek Mesin (SKM).
Serta, minyak goreng, kelapa, ikan selar/ikan tude, sepeda motor, tarif dokter umum, nasi dengan lauk, mie kering instant, Sigaret Putih Mesin (SPM), kopi bubuk, daun singkong, ikan katamba, air kemasan serta cabai rawit.
Sedangkan, komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y, antara lain tomat, bayam, kangkung, angkutan udara serta sawi hijau.
“Pada Mei 2025, dari 4 kabupaten/kota IHK di Provinsi Sultra, seluruhnya mengalami Inflasi y-on-y. Inflasi y-on-y tertinggi terjadi di Kabupaten Kolaka sebesar 3,15% dengan IHK 109,86 dan terendah terjadi di Kota Kendari sebesar 1,12% dengan IHK 107,87,” pungkasnya. (r5/c/r2)