KENDARI, BKK – Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Andi Sumangerukka mengatakan komitmennya untuk menyukseskan Program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang digagas pemerintah pusat melalui Badan Gizi Nasional (BGN).
Komitmen ini disampaikannya saat menerima kunjungan Deputi Bidang Promosi dan Kerja Sama BGN, Nyoto Suwignyo, terkait perkembangan program MBG Sultra bertempat di Aula Pola Kantor Gubernur Sultra, Selasa (3/6).
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor, untuk memastikan kelancaran pelaksanaan program MBG di seluruh kabupaten dan kota di Sultra.
Ia mengungkapkan bahwa sejumlah daerah sudah melakukan pendataan secara langsung, meskipun belum semua data masuk ke pemerintah provinsi.
“Ini program baru, jadi memang butuh kerja lintas sektor. Makanya kita bentuk Satgas dan setelah ini akan mencari tempat dan melakukan kegiatan dengan melibatkan stakeholder terkait baik rekan-rekan TNI maupun kepolisian termasuk dinas-dinas terkait. Di situ nanti ada monitoring di masing-masing kabupaten/kota,” kata Gubernur saat diwawancarai awak media.
Menurutnya, data yang akurat dan terintegrasi dari seluruh daerah menjadi kunci utama, agar langkah selanjutnya dapat dilakukan secara terarah dan seragam.
“Data harus satu, agar tindakannya juga satu. Sultra sangat siap menjalankan MBG. Ini bukan hanya soal kesiapan, ini kesempatan satu bagaimana dirasakan tidak ada lagi masyarakat kita yang kelaparan,” tegasnya.
Lebih lanjut, Gubernur menyampaikan bahwa program MBG bukan hanya bertujuan menanggulangi kelaparan, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Ia mencontohkan, dengan adanya MBG, maka hasil produksi petani dan nelayan seperti telur, ayam, ikan, dan sayur akan memiliki pasar yang jelas.
“Sekarang yang sulit itu bukan mencari bahan pangan, tapi pembelinya. Nah, dengan MBG ini, semua hasil pangan ada pembelinya. Ini akan menggerakkan ekonomi lokal,” jelasnya.
Ia juga menyambut baik penunjukan Kabupaten Wakatobi sebagai pilot project MBG untuk daerah kepulauan, khususnya dalam pelayanan kepada ibu hamil dan anak-anak sebagai penerima manfaat.
“Ini kesempatan, Sultra itu 70% wilayah lautan dan Wakatobi kepulauan. Sehingga kesempatan buat kepulauan, kalau perlu saya bantu mereka untuk mempercepat itu agar dia menjadi pilot project untuk daerah kepulauan. Insya Allah kita akan sukseskan ini,” ungkapnya.
Program MBG di Sultra ditargetkan menjangkau sekitar 700 ribu penerima manfaat. Pemprov akan terus berkoordinasi dengan pusat dan seluruh pemangku kepentingan, agar program ini berjalan optimal dan menyentuh masyarakat yang membutuhkan. (r4/c/nir)