100 Hari Wali Kota Kendari dan Wakilnya Luncurkan Layanan Call Center 112

  • Bagikan
Wali Kota Kendari Siska Karina Imran saat memaparkan 100 hari kerja Pemkot Kendari di bawah kepemimpinannya. (FOTO: SRI/BKK)

KENDARI, BKK – 100 hari Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari di bawah kepemimpinan Wali Kota Siska Karina Imran dan Wakil Wali Kota Sudirman fokus dalam pelayanan publik dan penataan kota.

Hal tersebut diungkapkan langsung Wali Kota Kendari Siska Karina Imran, dalam pagelaran ekspose capaian 100 hari kerja di Phinisi Ballroom Hotel Claro Kendari, Selasa (10/6).

Acara yang dihadiri tokoh-tokoh penting, termasuk Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri RI Akmal Malik, Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) Asrun Lio (mewakili Gubernur Sultra), Pj Sekretaris Kota (Sekot) Kendari Amir Hasan, unsur Forkopimda, anggota DPRD Kota Kendari, Kepala OPD, camat, lurah, mantan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kendari, serta ribuan RT/RW se-Kota Kendari.

Dalam pagelaran ekspose tersebut, Wali Kota Kendari memaparkan fokus kinerja 100 hari pertama di bawah pemerintahannya dan wakilnya, yang berpusat pada peningkatan pelayanan publik, responsif terhadap bencana, penataan kota, dan penguatan sistem digitalisasi pemerintahan.

Siska menuturkan, pada puncak pagelaran ekspose 100 hari kerjanya, pihaknya meluncurkan layanan Call Center 112, Nomor Tunggal Panggilan Darurat (NTPD), yang memungkinkan warga Kendari menghubungi satu nomor untuk berbagai situasi darurat kebakaran, kecelakaan dan gangguan keamanan.

“Hari ini kami resmi luncurkan layanan Call Center 112, dan kami langsung menerima sertifikat resmi dari Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, yang menyatakan Kota Kendari resmi terdaftar sebagai penyelenggara layanan darurat nasional,” Kata Siska Karina Imran, Selasa (10/6).

Ia menambahkan, dalam 100 hari, pihak Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan telah menangani 39 kasus kebakaran dan 114 tindakan penyelamatan. Upaya pencegahan bencana juga dilakukan melalui edukasi dan pemangkasan pohon rawan tumbang.

Kemudian, lanjutnya, penataan kota dilakukan secara humanis dan solutif, termasuk penertiban kawasan pedestrian, bahu jalan, dan area pedagang kaki lima (PKL) melalui pendekatan dialogis.

“Selanjutnya, relokasi PKL dilakukan secara damai, termasuk penataan kawasan Kendari Beach menjadi ruang publik yang tertib dan representatif,” paparnya.

Siska juga menekankan bahwa capaian ini merupakan hasil kerja sama seluruh jajaran pemerintah, masyarakat, dan pemangku kepentingan.

Ia juga menegaskan komitmennya terhadap keselamatan dan kenyamanan warga Kendari melalui layanan Call Center 112.

Dengan pondasi yang kuat ini, Kota Kendari menunjukkan arah pembangunan yang lebih responsif, tertata, dan siap menyongsong masa depan sebagai kota yang nyaman, tangguh, dan berdaya saing. (m2/c/nir)

  • Bagikan