Terus Berbenah, Kebun Raya UHO Menuju Pusat Konservasi Pohon Endemik Kalapi Masa Depan

  • Bagikan
Prof. Dr. Faisal Danu Tuheteru, S.Hut., M.Si menanam pohon jenis Kalapi. (FOTO:IST)

KENDARI, BKK- Kebun Ilmu Hayati atau Kebun Raya Universitas Halu Oleo (UHO) terus berbenah. Dibawah komando Prof Dr Faisal Danu Tuheteru, SHut MSi Kebun Raya UHO terus menambah koleksinya.

Terbaru, berkat kerjasama dengan Asosiasi Mikoriza Indonesia (AMI) yang diketuai oleh Prof. Dr. Hj. Husna, M.P. UPA Kebun Ilmu Hayati telah sukses melakukan penanaman pohon endemik pulau Sulawesi.

Kepala Kebun Raya UHO, Prof. Faisal Danu Tuheteru mengatakan, bahwa tercatat sebanyak 207 bibit yang ditanam, terdiri dari kayu kuku 42 pohon, angsana 42 pohon, Kalapi 56 pohon, dan 67 jenis lokal Sulawesi.

Sebutnya, penanaman 57 bibit Kalapi di Kebun Raya UHO meneguhkan komitmen Kebun Raya UHO menjadi pusat konservasi pohon endemik Sulawesi Kalapi (Kalappia Celebica Kosterm) di Indonesia.

“Saya berharap, bertambahnya koleksi Kebun Raya UHO menjadi laboratorium lapangan bagi mahasiswa, baik praktikum maupun penelitian,” ujarnya, Jumat (13/6).

Lanjutnya, pihaknya membuka ruang bagi mahasiswa yang ingin melaksanakan praktikum maupun penelitian disini, sebutnya, tidak hanya dari Jurusan Kehutanan tetapi juga jurusan lain yang ada di UHO.

Diketahui, sebelumnya Kebun Raya UHO menerima hibah koleksi tumbuhan endemik Sulawesi hasil eksplorasi di Pulau Sombori, Sulawesi Tengah (Sulteng). Sebanyak 132 spesimen koleksi dari tumbuhan berkayu, herbal, dan anggrek.

Total 15 jenis anggrek Sulawesi dengan total 27 spesimen, 5 jenias diantaranya adalah koleksi baru Kebun Raya. Kelima jenis anggrek tersebut adalah Bulbophyllum Klabatense, Bulbophylum sp., Trichogolothis Celebensis, Dendrobium sp., Coelogyne asperata.

“Selain anggrek, Kebun Raya UHO juga menerima koleksi tumbuhan Hoya, Begonia, Talas- takaran dan tumbuhan berkayu seperti Monilkara Celebica. Semua koleksi tersebut dihibahkan oleh Arman Botanica selaku pemerhati tumbuhan endemik Sulawesi dan Tim Ekspedisi Nature Evolution dengan harapan dapat menjadi koleksi Kebun Raya UHO sebagai bagian dari konservasi tumbuhan endemik Sulawesi serta mendukung kemajuan ilmu pengetahuan,” pungkasnya. (din/r2)

  • Bagikan