Pemkot Kendari Genjot Persiapan Penilaian Kota Sehat 2025

  • Bagikan
Amir Hasan pimpin rakor persiapan penilaian Kota Sehat 2025. (FOTO: SRI/BKK)

KENDARI, BKK – Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari genjot persiapan menuju penilaian Kota Sehat 2025 melalui Rapat Koordinasi Teknis Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat.

Penjabat (Pj) Sekretaris Kota (Sekot) Kendari Amir Hasan mengatakan, Pemkot Kendari melakukan koordinasi dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, seperti OPD terkait, Ketua TP-PKK, DPRD Kota Kendari, BPS, PDAM, BNN, dan Kementerian Agama.

Amir Hasan, menekankan pentingnya sinergi dan komitmen lintas sektor. Ia menegaskan bahwa pengukuhan tim Kota Sehat harus tuntas sebelum masuk ke tahapan strategis.

“Setelah pengukuhan, baru kita gas untuk pemenuhan indikator-indikator Kota Sehat,” kata Amir Hasan, Selasa (17/6).

Ia juga menegaskan bahwa pentingnya kesiapan teknis dan administratif, termasuk kelengkapan data, kesiapan fisik, serta penguatan koordinasi lintas sektor.

“Kami mengingatkan bahwa Kendari pernah mencapai predikat terbaik dalam penilaian Kota Sehat sebelumnya, sehingga menjadi kewajiban untuk tidak hanya mempertahankan, tetapi juga meningkatkan pencapaian tersebut,” paparnya.

Ia menambahkan, Pemkot Kendari tidak ingin ada penurunan nilai dari tahun-tahun sebelumnya.

“Jangan sampai kita pernah dapat, lalu sekarang malah tidak dapat apa-apa,” ungkapnya.

Sementara, Kepala Bappeda Kota Kendari, M. Saiful menuturkan bahwa evaluasi terakhir menunjukkan beberapa kelemahan yang perlu segera dibenahi.

“Beberapa indikator seperti implementasi kawasan tanpa rokok, kondisi pasar, dan sanitasi lingkungan perumahan masih jauh dari standar. Kita perlu benahi segera, agar bisa mencapai target Wistara dengan skor minimal 91%,” jelas Saiful.

Ia juga menyoroti bahwa di 2021 dan 2024, Kota Kendari tidak mengikuti penilaian, dan baru pada 2023 mendapat predikat Wiwerda.

“Seharusnya tahun ini kita bisa naik peringkat. Apalagi dari 12 indikator sektor pariwisata, kita sudah mencapai 87,5%. Kebun Raya dan Nambo menjadi aset potensial yang perlu kita optimalkan,” tegas Saiful. (m2/c/nir)

  • Bagikan