KENDARI, BKK- Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Enam- Enam (66) Kendari kembali torehkan prestasi. Terbaru kampus yang dipimpin Prof. Dr. H. Abdul Azis Muthalib, S.E., M.Si ini berhasil masuk lima besar Penelitian Perguruan Tinggi (PT) kelas Binaan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah IX Sultanbatara.
Pengumuman disampaikan langsung LLDIKTI IX di Forum Evaluasi dan Monitoring Penelitian, diselenggarakan di Makassar.
STIE 66 Kendari mendapatkan apresiasi atas konsistensinya dalam mendorong budaya riset di kalangan dosen serta kontribusinya terhadap pengembangan keilmuan berbasis kewirausahaan dan ekonomi lokal.
Ketua STIE 66 Kendari, Prof. Dr. H. Abdul Azis Muthalib, S.E., M.Si., menyampaikan kebanggaannya atas pencapaian ini.
Ini adalah hasil kerja keras dan komitmen bersama seluruh sivitas akademika untuk menjadikan riset sebagai pilar utama dalam pengembangan institusi.
“Saya sangat bersyukur atas torehan ini, Kami akan terus meningkatkan kualitas penelitian yang aplikatif dan berdampak langsung bagi masyarakat,” ujarnya, Kamis (19/6).
Dukungan penuh juga datang dari Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Abdul Syaban, S.Pd., M.Pd., M.M., yang aktif membina para dosen dalam penyusunan proposal, pendampingan teknis, hingga publikasi hasil penelitian di jurnal bereputasi.
Adapun perguruan tinggi yang masuk 5 besar penelitian, adalah Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Ciputra Makassar; Institut Teknologi dan Bisnis Kalla; STIM Lasharan Jaya Makassar.
Selanjutnya, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Enam Enam Kendari; dan Institut Sains Teknologi dan Kesehatan Aisyiyah Kendari
“Capaian ini sekaligus menegaskan bahwa STIE 66 Kendari tidak hanya unggul dalam pendidikan dan pengabdian, tetapi juga mulai menancapkan pengaruh kuat dalam peta riset pendidikan tinggi di kawasan timur Indonesia,” pungkasnya.
STIE 66 Kendari berkomitmen memperluas kolaborasi penelitian dengan berbagai pihak, termasuk dunia usaha, pemerintah daerah, dan komunitas lokal, sebagai bagian dari upaya nyata mendukung program “Kampus Berdampak” yang sedang dijalankan. (din/r2)