RAHA, BKK – Ada peristiwa yang memiriskan terjadi di RS dr H LM Baharuddin MKes, Kamis (19/6). Ada seorang pasien yang mau melahirkan dan membutuhkan penanganan cepat di RS plat merah di Kota Raha itu, malah yang terjadi sebaliknya.
Hal ini terjadi di depan mata anggota DPD RI Umar Bonte. Saat mengunjungi RS plat merah di Kabupaten Muna ini Umar Bonte menenui pasien asal Maligano yang hendak melahirkan.
Namun karena tidak ada dokter yang berkompeten yang menangani, dalam kondisi memprihatinkan akhirnya pasien yang mau melahirkan itu terpaksa di bawa ke RS di Muna Barat.
“Waduh, mau menangis saya melihat kejadian ini. Bagaimana bisa dari jam 8 pagi mereka tiba dari seberang (Maligano) mau melahirkan butuh pertolongan cepat, tapi pihak RS dr H LM baharuddin MKes tidak bisa menangananinya,” kata Umar Bonte berada di samping pasien dan keluarga pasien yang hendak dilarikan ke RS Muna Barat, Kamis (17/6).
Katanya, tidak ada dokter yang berkompeten dibidangnya, hingga mau dibawa ke RS Muna Barat. Ada apa ini pelayananan di RS ini ya.
Anggota DPD RI asal Kabupaten Muna ini akhirnya menyoroti pelayanan di RS plat merah itu tidak maksimal, karena insentif para dokter sudah 9 bulan tidak dibayarkan.
“Bagaimana pelayanan mau bagus, saya dapat laporan dari para perawat, para dokter tadi, mereka curhat kalau insentif mereka sudah 9 bulan tidak dibayarkan. Harusnya Pemkab Muna itu segera merespon cepat hal ini. Ujung tombak pencari PAD di RS itu para dokter, para perawat dan para bidan. Bagaimana mereka mau kerja bagus kalau hak-hak mereka tidak diperhatikan,” kata Umar prihatin.
Umar pun berharap agar Pemkab Muna segera membayar insentif para dokter ahli dan perawat di RS dr H LM Baharuddin Mkes.
“Saya imbau Pemkab Muna segera membayarkan insentif para dokter ahli dan parawat di RS ini. Tolong jangan biarkan berlarut-larut begini,” pungkas Umar seraya memberi motivasi pasien yang mau melahirkan di rujuk ke Mubar sehat dan selamat semuanya. (tri/nir)
