Menkes Groundbreaking Pembangunan RSUD Butur

  • Bagikan
Menkes Budi Gunadi Sadikin didampingi Wakil Gubernur Sultra, Ir Hugua, serta Bupati Butur Afirudin Mathara melakukan Groundbreaking pembangunan RSUD Butur.

BURANGA, BKK – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking), pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Buton Utara (Butur), Jumat (20/6).

Pembangunan tersebut meningkatkan kelas fasilitas kesehatan RSUD Butur yang terletak di Kecamatan Kulisusu, dari tipe D menjadi C.

Dalam kegiatan tersebut, Menkes Budi didampingi sejumlah pihak. Diantaranya, Wakil Gubernur Sultra, Ir Hugua, Bupati Butir Afirudin Mathara, Wakil Bupati Butur, Rahman, Sekda Butur Muh Hardhy Muslim, anggota DPRD Butur dan tamu undangan lainnya.

Dia menjelaskan, bahwa ada 66 RSUD di kabupaten/kota di Indonesia yang akan dinaikan dari tipe D ke C.

Hal itu dilakukan agar bisa memberikan akses layanan dan kualitas pelayanan kesehatan yang bagus bagi seluruh masyarakat.

Budi menerangkan RSUD tipe C diprioritaskan untuk bisa melayani penyakit-penyakit penyebab kematian yang paling tinggi di Indonesia. Diantaranya, sebut dia, stroke, jantung, dan kanker.

“Kemudian penyakit urologi atau ginjal dan yang terakhir adalah kematian ibu dan anak,” ungkap dia.

Budi juga mengatakan, alat-alat kesehatan yang ada di RSUD bakal dilengkapi citiscan dan alat catlab, agar bisa melakukan penanganan cepat bagi penderita jantung dan stroke. Tak hanya itu, pihaknya juga akan melengkapi RSUD tipe C dengan alat diagnosa kanker seperti mamografi, laboratorium patologi anatomi, dan layanan kemoterapi.

Selain itu, Menteri Budi Gunadi Sadikin meminta kepada pemerintah daerah agar pembangunan dilakukan untuk menyesuaikan dengan masterplan atau desain yang telah dibuat.

“Jangan diizinkan membangun rumah sakit dengan seenaknya tanpa sesuai master plan atau desainnya,” tegas dia.

Budi juga meyinggung soal keterbatasan dokter spesialis di RSUD Butur. Menurut dia, hal itu bisa ditanggulangi dengan menyiapkan pendidikan dokter spesialis bagi dokter-dokter muda yang ada di Butur. Pendidikan diberikan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

“Yang penting Dinas Kesehatan dan Bupati memberikan izin kepada dokter-dokter ini,” tuturnya.

Selain itu, Budi meminta agar manajemen atau tata kelola RSUD Butur dilakukan dengan baik. Menurut dia, Kemenkes berjanji siap memberikan konsultasi gratis.

Sementara itu, Wagub Sultra Hugua mengungkapkan, pihaknya sangat mendukung dengan baik pembangunan RSUD Butur sebagai bagian dari program hasil terbaik cepat (PHTC) atau Quick Win, dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan pada masa-masa mendatang.

“Peningkatan kelas RSUD Butur ditandai dengan pembangunan infrastruktur penunjang lebih representatif sesuai dengan type rumah sakit, sehingga dapat meningkatkan manajemen rumah sakit yang lebih baik,” ujarnya.

Oleh karena itu, sambung mantan Anggota DPR RI ini, sebagai pimpinan daerah sangat bersyukur dan bahagia atas terlaksananya peletakan batu pertama pembangunan rumah sakit.

“Agenda kecil ini sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam meningkatkan layanan kesehatan. Tentu kita semua berharap semoga pembangunannya berjalan lancar,” ucapnya.

Diketahui, nominal kontrak pembangunan peningkatan RSUD Butur tersebut sebesar Rp135,5 miliar dari APBD/DAK tahun anggaran 2025. Pengerjaannya selama 180 hari kalender. (dar/nir)

  • Bagikan