LAWORO, BKK – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muna Barat (Mubar) bersama Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) menangapi video yang mencuat di media sosial. Beberapa oknum keluarga pasien diduga telah melakukan pengrusakan fasilitas negara dan penganiayaan pada petugas RSUD Mubar.
Kadis Kominfo Muna Barat, Alrahman menuturkan bahwa pelayanan di RSUD Muna Barat sudah sangat maksimal dalam menangani pasien, hal ini terbukti dengan banyaknya pasien yang berobat dari dalam maupun luar daerah di RSUD Muna Barat.
Alrahman pun sangat menyayangkan beberapa oknum kelurga pasien yang diduga merusak fasilitas negara dan penganiayaan terhadap petugas RSUD.
Ia menekankan bahwa semua masalah dapat diselesaikan dengan koordinasi yang baik, dan tidak perlu melakukan tindakan anarkis.
“Semua masalah itu dapat dikoordinasikan dengan baik agar tidak terjadi kesalahpahaman, jangan terburu-buru melakukan tindakan, apalagi tindakan anarkis,” ujarnya Minggu (22/6).
Dia juga mengimbau seluruh masyarakat di dalam maupun di luar Kabupaten Muna Barat, agar tidak terprovokasi dengan video yang beredar di media sosial.
“Informasi yang mengatakan bahwa ambulance di RSUD tidak ada dan tidak memiliki bahan bakar itu tidaklah benar, semua yang disampaikan itu merupakan bahasa profokasi dari keluarga pasien untuk memancing keributan,” paparnya.
Selanjutnya, pihaknya akan melakukan langkah-langkah hukum, agar tidak terjadi lagi kejadian serupa kedepanya.
“Perawat sebagai korban sudah melaporkan dugaan penganiayaan pada kepolisian, pemkab juga melalui kabag hukum akan melaporkan dugaan pengrusakan beberapa aset rumah sakit yang dilakukan oleh keluarga pasien,” tutupnya.
Sementara itu, Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Muna Barat mengecam keras tindakan kekerasan yang dialami para perawat.
Sekretaris PPNI Muna Barat, Zakia menegaskan bahwa tindakan tersebut melanggar hukum dan tidak bisa dibenarkan.
“Kami merasakan sakit atas perlakuan oknum terhadap perawat. Kami akan menggelar aksi besar-besaran di Polres Muna besok, untuk menuntut keadilan bagi para perawat yang menjadi korban,” ujarnya.
Aksi ini menjadi bentuk solidaritas dari para perawat di Muna Barat, untuk menjaga keselamatan dan martabat tenaga medis dalam menjalankan tugas mereka.
Zakia berharap hukum dapat menindak tegas pelaku kekerasan agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang. (k2/c/nir)