KENDARI, BKK– Kantor Wilayah Perbendaharaan Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat hingga 31 Mei 2025 total penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) mencapai Rp1,618 triliun yang dikucurkan kepada 26.093 orang debitur di wilayah Sultra.
Plt Kepala Kanwil DJPb Sultra, Supendi mengatakan, realisasi penyaluran KUR didominasi segmentasi jenis usaha secara umum sektor perdagangan besar dan eceran, serta sektor pertanian, perburuan, dan kehutanan dan sektor lainnya.
“Kerja sama para pihak yang terkait, baik dari OPD Pemda maupun perbankan, dapat terus ditingkatkan, sehingga semakin besar nilai KUR dan kredit ultra mikro (UMi) yang dapat disalurkan sehingga menstimulasi aktivitas perekonomian masyarakat,” ungkapnya, Selasa (24/6).
Secara keseluruhan, capaian APBN Regional Sultra hingga 31 Mei 2025 dan dukungan pembiayaan KUR dan UMi telah terlaksana dengan baik.
Pendapatan negara danbelanja negara mengalami kontraksi yang perlu dikelola dengan penuh kehati-hatian, sehingga pertumbuhan ekonomi regional dapat terakselerasi melalui APBN.
“Pada akhirnya,pelaksanaan APBN regional yang baik akan memberikan dampak yang lebih besar kepada sebesar-besarnya kemakmuran rakyat,” ucapnya.
Selain Kredit Usaha Rakyat (KUR) ada juga kredit Ultra Mikro (UMi) yang memiliki peran penting dalam pertumbuhan perekonomian, di samping belanja pemerintah.
Realisasi penyaluran UMi hingga 31 Mei 2025 mencapai Rp24,23 miliar untuk 4.974 debitur, penyaluran UMi dilakukan oleh Pegadaian, BAV, dan PT PNM.
“Penyaluran UMi terbesar berada di Muna, dengan penyaluran mencapai sebesar Rp4,46 miliar,” tutupnya. (r5/c/r2)