LAWORO, BKK – Aktivis Universitas Halu Oleo (UHO) Rahman, menyoroti kinerja Dirut Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muna Barat (Mubar).
Menurutnya, Dirut RSUD Mubar tidak menunjukkan sikap profesional dalam menjalankan tanggung jawabnya, sebagai pemimpin di institusi kesehatan. Masyarakat kini kembali dibuat kecewa dengan pelayanan yang diberikan.
Rahman mengungkapkan bahwa sejumlah keluhan dari pasien dan keluarga pasien terus bermunculan. Mulai dari lambatnya penanganan medis, bangunan sudah banyak yang retak dan ketika hujan area halaman banyak yang becek, hingga minimnya komunikasi dari pihak manajemen terhadap keluhan masyarakat.
Kondisi ini, kata dia, menimbulkan keresahan di tengah warga, yang menggantungkan harapan pada layanan kesehatan yang layak dan manusiawi.
“Seharusnya Direktur Utama (Dirut) RSUD Mubar menjadi teladan dalam pelayanan dan manajemen yang baik, bukan justru abai terhadap keluhan yang terjadi,” ujar Rahman, Rabu (25/6).
Rahman, eks mentri pergerakan BEM FIB ini juga mengatakan bahwa Dirut RS tidak merespons cepat terhadap persoalan yang ada, serta lemahnya kontrol terhadap kinerja staf medis menjadi indikasi bahwa Dirut RS tidak menjalankan fungsinya dengan maksimal.
Ia menilai, sikap tidak profesional ini sudah melewati batas toleransi, dan perlu evaluasi segera dari otoritas yang lebih tinggi.
“Kesehatan adalah hak dasar warga. Jika pemimpin di rumah sakit tidak mampu memberi pelayanan prima, maka sebaiknya mundur demi kebaikan bersama,” pintanya.
Selanjutnya, Rahman juga mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mubar, Dinas Kesehatan, untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja Dirut RSUD Mubar.
“Sudah saatnya rumah sakit dikelola oleh pihak yang benar-benar kompeten dan peduli terhadap kebutuhan pasien, bukan oleh individu yang hanya memegang jabatan tapi tidak mau memberikan klarifikasi. terbukti ketika ada awak media yang ingin mengonfirmasi malahan di blokir nomornya,” tuntasnya. (k2/c/nir)
