BAUBAU, BKK – Dalam rangka meningkatkan kesadaran akan pentingnya pola asuh yang baik dalam pemenuhan hak-hak anak, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Baubau menyelenggarakan pelatihan penguatan jejaring antarlembaga penyedia layanan peningkatan kualitas keluarga melalui pelatihan parenting. Kegiatan ini berlangsung di Aula DP3A Kota Baubau, Senin (30/6).
Pelatihan tersebut secara resmi dibuka Penjabat (Pj) Sekretaris Kota (Sekot) Baubau, Drs. MZ Amril Tamim, M.Si.
Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan langkah strategis dalam memperkuat sinergi lintas sektor, khususnya dalam mendukung kesejahteraan dan kualitas hidup keluarga di Kota Baubau.
“Pelatihan parenting ini merupakan wujud nyata pelaksanaan misi pertama Wali Kota dan Wakil Wali Kota Baubau dalam membangun SDM yang cerdas, sehat, dan berakhlak,” katanya.
“Melalui penguatan jejaring ini, kita ingin menciptakan sistem dukungan yang menyeluruh, berkelanjutan dan responsif terhadap kebutuhan keluarga,” kata Amril menambahkan.
Ia menuturkan, pengasuhan anak bukan hanya menjadi tanggung jawab individu orangtua semata, melainkan juga membutuhkan dukungan lingkungan dan institusi.
Oleh karena itu, kata dia, keterlibatan lembaga penyedia layanan sangat penting dalam membangun ekosistem keluarga yang sehat dan tangguh.
Lebih lanjut, Amril menjelaskan bahwa pelatihan parenting adalah proses pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman orangtua dalam mengasuh, mendidik, dan membimbing anak secara optimal sesuai tahapan perkembangan anak.
“Orangtua adalah pendidik pertama dan utama dalam kehidupan anak. Namun, masih banyak orangtua yang belum memiliki pengetahuan yang memadai tentang pengasuhan yang tepat. Apalagi, tantangan pengasuhan di era modern ini semakin kompleks, mulai dari digitalisasi, tekanan ekonomi, hingga konflik dalam keluarga,” jelasnya.
Ia mengingatkan, pola asuh yang salah dapat membawa dampak buruk bagi perkembangan psikologis, sosial, dan moral anak.
Karena itu, menurutnya, pelatihan seperti ini diharapkan menjadi bentuk intervensi penting untuk membekali orang tua agar mampu menjalankan peran pengasuhan secara efektif dan positif.
Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai perwakilan lembaga penyedia layanan sosial, organisasi perempuan, tenaga pendidik, serta elemen masyarakat lainnya yang peduli terhadap perlindungan dan perkembangan anak. (cr1/c/nir)