Pemprov Siapkan Rp5,4 Miliar untuk Rehabilitasi Jalan dan Penanganan Longsor

  • Bagikan
Pelaksanaan penandatanganan kontrak antara Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Pemrov Sultra Pahri Yasmul dan dua perusahaan kontraktor yang melakukan pekerjaan

KENDARI, BKK – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga mulai merehabilitasi Jalan Made Sabara di Kota Kendari dan menangani longsor di wilayah Belalo, Konawe, dengan total anggaran sebesar Rp5,4 miliar.

Proyek ini merupakan wujud komitmen cepat tanggap Gubernur Sultra, terhadap keluhan masyarakat terkait kondisi infrastruktur jalan yang memprihatinkan.

Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Sultra Pahri Yamsul mengatakan bahwa rehabilitasi Jalan Made Sabara sepanjang 800 meter dikerjakan oleh PT Danindo Pratama, dengan anggaran Rp2,6 miliar dan masa pengerjaan 120 hari.

“Penerataan kontrak kita hari ini untuk ruas Jalan Made Sabara. Ini sebagai respons cepat Bapak Gubernur terhadap keluhan masyarakat. Jalan ini sudah bertahun-tahun tidak dirawat sejak beralih menjadi jalan provinsi,” ujar Pahri, Senin (30/6).

Ia menambahkan, meskipun perencanaan telah disusun, keterbatasan fiskal sempat menunda perawatan jalan tersebut. Namun, melihat kondisi yang sangat parah, Gubernur Sultra memerintahkan percepatan penanganan.

Selain itu, penanganan longsor di ruas Belalo Sekmen 1 Kabupaten Konawe juga telah dimulai. Proyek ini dilaksanakan oleh PT Bima Sakti Konstruksi dengan anggaran Rp2,9 miliar dan masa pengerjaan 150 hari. Penanganan ini dilakukan karena ruas jalan di lokasi tersebut hampir putus, akibat longsor yang terjadi sejak tahun lalu.

“Desainnya sudah lama disiapkan, dan kini kami tangani secara permanen. Ini penting, karena kalau dibiarkan akan memutus akses jalan kita,” jelas Pahri.

Pahri mengungkapkan bahwa kedua proyek ini merupakan bagian dari 11 kegiatan prioritas Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga tahun ini, yang terdiri dari 10 proyek perbaikan jalan dan 1 penanganan longsor.

Ia juga menegaskan bahwa seluruh pengerjaan infrastruktur ini merupakan bagian dari visi-misi pemprov untuk meningkatkan konektivitas wilayah, mendukung pertumbuhan ekonomi, dan menunjang swasembada pangan.

“Kami dari dinas akan terus turun ke lapangan untuk memastikan pekerjaan sesuai spesifikasi dan kualitas yang disepakati. Bila tidak sesuai, maka akan dibongkar ulang. Karena jalan ini akan digunakan masyarakat dalam jangka panjang,” pungkasnya. (m3/c/nir)

  • Bagikan