Juni 2025, Nilai Tukar Petani Sultra Alami ll Penurunan

  • Bagikan

KENDARI, BKK – Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatatkan pada Juni 2025, mengalami penurunan sedalam 2,84% dibandingkan NTP Mei 2025, yaitu dari 113,94 menjadi 110,70.

Plt. Kepala BPS Sultra, Andi Kurniawan mengatakan berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan pada kabupaten-kabupaten di Sultra NTP Juni 2025 mengalami penurunan sedalam 2,84% dibandingkan NTP Mei 2025, yaitu dari 113,94 menjadi 110,70.

“Penurunan NTP pada Juni 2025 disebabkan oleh penurunan indeks harga hasil produksi pertanian yang disertai kenaikan pada indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga maupun indeks biaya produksi dan barang modal,” ungkapnya, Kamis (3/7).

Dijelaskan, penurunan NTP Juni 2025 dipengaruhi oleh turunnya NTP subsektor tanaman pangan 1,01% dan tanaman perkebunan rakyat 5,39%.

“Sementara yang mengalami kenaikan adalah subsektor hortikultura 0,24%, peternakan 0,31% dan perikanan 0,46%,” ujarnya.

Andi menuturkan, pada Juni 2025, It turun sedalam 2,29% dibanding It Mei 2025, yaitu dari 139,98 menjadi 136,78.

“Penurunan It pada Juni disebabkan oleh turunnya It subsektor tanaman pangan sebesar 0,41%, subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 4,81%,” jelasnya.

Sementara, itu subsektor lainnya mengalami kenaikan yaitu subsektor hortikultura sebesar 0,94%, subsektor peternakan sebesar 0,81% dan subsektor perikanan sebesar 0,77%.

Disebutkan, ada sepuluh komoditas utama yang mengalami kenaikan terbesar indeks harga yang diterima Pada Juni 2025, It turun sedalam 2,29% dibanding It Mei 2025, yaitu dari 139,98 menjadi 136,78.

“Penurunan It pada Juni disebabkan oleh turunnya It subsektor tanaman pangan sebesar 0,41%, subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 4,81%, sementara itu subsektor lainnya mengalami kenaikan yaitu subsektor hortikultura sebesar 0,94%, subsektor peternakan sebesar 0,81% dan subsektor perikanan sebesar 0,77 %,” cetusnya.

Dia menambahkan, ada sepuluh komoditas utama yang mengalami kenaikan terbesar indeks harga yang diterima petani bulan Juni 2025 adalah kelapa, sapi potong, tomat, ikan teri, tembang, kembung, kambing, kopi, tuna dan ikan belanak.

Melalui Ib dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan, khususnya petani yang merupakan bagian terbesar dari masyarakat perdesaan,
serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian.

“Pada bulan Juni 2025, indeks harga yang dibayar petani naik sebesar 0,57% dibandingkan bulan Mei 2025 yaitu dari 122,86 menjadi 123,56. Kenaikan indeks ini disebabkan karena naiknya Indeks Konsumsi Rumah Tangga (KRT) sebesar 0,68% dari 123,42 menjadi 124,25, dan indeks BPPBM sebesar 0,10%,” pungkasnya. (r5/c/r2)

  • Bagikan