RAHA, BKK – Sekretaris Kabupaten (Sekab) Muna Eddy Uga SH MSi, menginginkan aparatur sipil negara (ASN) lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muna bijak dalam bermedia sosial.
Seperti masalah sampah di Muna, aksi para dokter mogok karena insentif 8 bulan belum dibayar, ikut viral di medsos.
“Saat inikan ada fenomena tentang Kabupaten Muna yang viral di medsos. Masa kita mau jelek-jelekkan daerah kita sendiri di medsos. Maka saya harap agar para ASN itu bijak dalam bermedsos,” kata Jenderal ASN di Kabupaten Muna ini saat menghadiri kegiatan akreditasi Klinik Pratama Cahya Health Clinic (CHC) di Kota Raha baru-baru ini.
“Ingat PP nomor 94 tahun 2021. Ada 3 penilaian terhadap ASN itu, yaitu tindakan ucapan dan lisan serta tulisan. Wajarkah kalau kita jelek-jelekkan daerah kita sendiri di medsos sampai seluruh dunia tahu,” paparnya.
Katanya, seorang ASN itu bisa dikena sanksi jika bermedsos tidak bijak.
“Ada sanksi jika ASN itu melanggar aturan, ada sanksi ringan, sedang dan berat bahkan bisa diberhentikan dengan tidak hormat. Dalam kesempatan ini saya imbau agar ASN di Kabupaten Muna bijaklah bermedsos. Jangan membuat banyak pelanggaran ya,” tandasnya.
Sebagai Jenderal ASN, dia juga mengingatkan agar sebagai ASN di Kabupaten Muna tidak membuat banyak pelanggaran.
“Tolong para ASN di Muna sampaikan pada teman-teman ASN lainnya di Kabupaten Muna agar masuk kantor 7.30 Wita. Saya di sini tidak bicara profesi ya, tapi saya bicara sebagai ASN. Harus tepat waktu masuk kantor. Kalau mau keluar izin, ada atasan,” tuturnya.
“Jangan karena atasan kita pendidikan rendah, lantas kita izin mau keluar cukup lewat WhatsApp. Itu belum izin namanya baru pemberitahuan. Jangan merasa diri kita sebagai ya, kalau tidak ada kita pelayanan tidak jalan. Muna inikan disorot luar biasa di medsos terkait pelayanan kesehatan, apalagi sebagai ASN,” pungkasnya. (tri/nir)