KENDARI, BKK- Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Ir Hugua menekankan pentingnya data untuk memperkuat daya saing di daerah.
Hal itu di ungkapkan saat membuka Sosialisasi Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) yang digelar oleh Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Provinsi Sultra di salah satu hotel Kendari pada Selasa (8/7).
Kegiatan ini dihadiri oleh Deputi Riset dan Inovasi Daerah BRIN, Direktur Kebijakan Riset dan Inovasi Daerah, Asisten II Setda Sultra, serta kepala dan perwakilan OPD lingkup Pemprov Sultra.
Menurut, Hugua data IDSD adalah alat ukur utama produktivitas dan daya saing daerah yang mencerminkan kinerja sektor-sektor penggerak ekonomi seperti pertanian, perikanan, perdagangan, industri kreatif, dan pariwisata.
“IDSD ini adalah alat ukur utama yang menggambarkan bagaimana daya saing daerah terbentuk melalui produktivitas sektor-sektor penggerak ekonomi. Jadi, mulai dari petani, nelayan, hingga pelaku industri kreatif dan pariwisata, semuanya menjadi komponen penting dalam penilaian ini,” kata Hugua.
Dia menyampaikan bahwa provinsi memiliki peran strategis dalam mendukung peningkatan kapasitas kabupaten/kota. Dalam sistem otonomi daerah, pemerintah provinsi harus menjadi fasilitator dan penghubung dengan pemerintah pusat.
“Sehingga penting bagi Brida untuk mengambil peran aktif dalam mendorong peningkatan daya saing di seluruh wilayah,” ungkapnya. .
Sementara itu, Kepala Brida Sultra, Isma, menyampaikan BRIN ini melalui Deputi Riset dan Inovasi Nasional bertanggung jawab melakukan pembinaan teknis kepada daerah, termasuk fasilitasi bimbingan teknis terkait pemanfaatan data IDSD.
Dijelaskannya, pasca integrasi Balitbang ke BRIN, sistem pengukuran IDSD kini dilakukan secara nasional oleh BRIN. Hal ini merujuk pada Peraturan BRIN Nomor 5 Tahun 2023 tentang Tata Kelola Riset dan Inovasi Daerah.
Isma menyebut, meski terjadi peningkatan skor IDSD Sultra, beberapa pilar penilaian masih tergolong rendah dan memerlukan strategi lintas sektor.
Ia menegaskan pentingnya sosialisasi ini dalam memperkuat pemahaman lintas OPD tentang fungsi IDSD sebagai alat perencanaan berbasis bukti.
“Saat ini, IDSD digunakan untuk menyusun perencanaan pembangunan berbasis bukti dan menjadi instrumen penting dalam evaluasi serta monitoring program pemerintah daerah,” ungkapnya.
Dia menambahkan bahwa tujuan utama dari kegiatan ini ialah mendorong perencanaan pembangunan berbasis data, meningkatkan pilar-pilar IDSD yang masih lemah dan memperkuat komunikasi hasil analisis data kepada pemangku kepentingan. (m3/c/r2)