KENDARI, BKK- Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Ir Hugua kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat disiplin Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Kantor Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Sultra, Kamis (10/7) pagi.
Sidak dimulai pukul 07.31 WITA dan diawali dengan apel pagi di halaman kantor. Ironisnya, kehadiran pegawai dalam apel tersebut hanya berkisar 35 persen dari total 100 pegawai. Sejumlah ASN bahkan masih terlihat duduk santai di teras saat Wakil Gubernur tiba.
“Saya datang pukul 07.31, mereka masih duduk-duduk. Begitu saya muncul, baru apel dimulai. Ini menandakan bahwa sistem tidak berjalan sebagaimana mestinya,” katanya.
Didampingi Asisten II Setda Sultra, Staf Ahli Gubernur, dan sejumlah pejabat teknis, Hugua langsung menyoroti lemahnya budaya disiplin di lingkungan kerja.
Ia menilai banyak pegawai hanya menunjukkan kedisiplinan jika ada pimpinan di tempat, sebuah pola yang dinilainya harus segera diubah.
“Kita datang saja sudah tidak disiplin, lalu mau memperbaiki apa? Mulai dulu dari internal,” ujarnya.
Ia pun meminta agar Bapenda melakukan pembenahan manajemen secara internal dan tidak menyalahkan pihak luar atas kinerja instansi. Sebab perbaikan harus dimulai dari kedisiplinan pegawai sendiri.
Selain mengevaluasi kedisiplinan, Hugua juga meninjau langsung kondisi fisik bangunan kantor. Ia menilai fasilitas Bapenda masih tergolong baik jika dibandingkan dengan sejumlah OPD lain yang telah ia kunjungi.
Menurut catatannya, kondisi terburuk ada di kantor Dinas Perikanan, diikuti Perindustrian dan Perdagangan, serta Koperasi.
“Saya sudah catat kantor mana saja yang kondisinya paling buruk. Kantor Perikanan yang terburuk, disusul Perindag dan Koperasi. Sementara kantor lainnya masih relatif baik,” jelasnya.
Dia menambahkan sidak seperti ini akan terus dilakukan secara berkala, baik di pagi hari, siang, maupun saat jam pulang kantor. Hal ini untuk memastikan bahwa ASN benar-benar berdedikasi terhadap tugas dan pelayanan, bukan sekadar mengejar jam kerja.
“Selama kedisiplinan belum menjadi gaya hidup ASN, kami akan terus melakukan pengawasan. Yang kami nilai bukan hanya kehadiran, tapi juga kualitas manajemen dan kepemimpinan di tiap OPD,” tambahnya. (m3/c/r2)