KENDARI, BKK- Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) kembali menunjukkan langkah strategis dalam memperkuat tata kelola dan kepemimpinan akademik. Dalam sebuah prosesi resmi yang berlangsung khidmat di Aula WTC Unsultra Sabtu (12/7).
Rektor Unsultra, Prof. Dr. Ir H Andi Bahrun, M.Sc. Agric, didampingi Ketua Yayasan PTS Unsultra, Dr Muhammad Yusuf SH MH melantik dan mengambil sumpah jabatan sejumlah pejabat struktural baru, termasuk Dekan dan Ketua Program Studi (Kaprodi) PG-PAUD, sebagai motor penggerak transformasi pengelolaan kampus ke depan.
Pejabat Struktural yang dilantik yakni Dekan Fakultas Teknik, Dr. Ir Irwan Lakawa, Dekan Fakultas Teknologi Pertanian, Dr. Ir La Panga, Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis, (FEB) Dr. Zabir Zainuddin, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip) Dr Joko Tri Brata, dan Ketua Program Studi (PGPAUD) FKIP Rosnawati Sanua, M.Pd.
Dalam sambutannya, Rektor Unsultra, Prof. Andi Bahrun menekankan bahwa jabatan bukan sekadar simbol penghormatan dan status sosial, melainkan mandat moral dan profesional yang menuntut integritas tinggi, strong leadership, profesional, semangat kolektif, dan kerja keras yang berkelanjutan.
“Mereka yang dilantik hari ini telah melewati proses seleksi yang ketat, mulai dari tahapan administratif, pertimbangan senat, wawancara, penilaian rekam jejak akademik dan hingga uji publik melalui teman sejawat. Semua pejabat menandatangani Pakta Integritas sebagai bentuk keseriusan dan komitmen dalam mengemban amanah,” ujar Rektor.
Pakta Integritas tersebut bahkan mengatur bahwa para pejabat bisa diberhentikan sementara atau permanen jika berdasarkan evaluasi kinerja terbukti tidak menjalankan tugas dengan baik atau melanggar prinsip etika.
Orang nomor Wahid Unsultra ini juga mengingatkan, bahwa masa jabatan yang berlaku selama empat tahun tetapi bisa saja lebih pendek jika tidak menunjukkan performa dan ada penyalahgunaan jabatan, seperti tertuang dalam pakta integritas pejabat Unsultra.
Bahkan ada pejabat yang dilantik hari ini seperti Dekan FEB dan FT kini memasuki periode ketiga, karena Unsultra memiliki Statuta disebutkan periode jabatan struktural dimungkinkan lebih dari 2 periode masa jabatan.
Unsultra menerapkan aturan masa jabatan lebih dari 2 periode mengikuti aturan yang berlaku pada beberapa PTS yang besar seperti Universitas Gunadarma, dengan catatan pimpinan Fakultas harus berprestasi dan membawa kemajuan yang signifikan.
“Tantangan pejabat di era digital dan perubahan saat ini semakin besar. Saya harapkan mereka bekerja lebih profesional, penuh semangat kebersamaan, dan mampu melakukan lompatan perubahan kemajuan yang sugnifikan pada unit masing-masing menjadi pilar kekuatan institusi sehingga Unsultra semakin berdampak,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua APTISI Sultra ini juga menyoroti sederet capaian kampus, mulai dari peningkatan partisipasi masyarakat yang ditandai dengan peningkatan jumlah mahasiswa hingga pengakuan pemerintah daerah dan nasional serta mitra global terhadap pencapaian dan kinerja Unsultra.
Bahkan, hilirisasi hasil riset para dosen dan mahasiswa mendapat perhatian dari Wakil Menteri Diktisaintek saat melakukan kunjungan di Unsultra.
“Prestasi itu bukan akhir, melainkan awal dari tanggung jawab yang lebih besar untuk berkinerja lebih keras lagi serta terus berinovasi. Tahun ini kami canangkan sebagai Tahun Gelora Kualitas, fokus pada mutu, integritas, dan akuntabilitas di semua lini serta penegakan reward dan punishment,” tambahnya.
Rektor juga menyampaikan tentang rencana pelaksanaan Expo dan Unsultra Awards dalam waktu dekat.
Kegiatan ini akan menjadi ajang expo karya inovasi insan akademik dan apresiasi bagi sivitas akademika yang berprestasi serta sarana evaluasi menyeluruh terhadap kinerja dan inovasi akademik. (din/r2)