Dari Tempurung Jadi Karya Seni di Tangan Warga Tomia

  • Bagikan
Ilustrasi

Kendari, BKK- Pulau Tomia, salah satu dari empat pulau utama di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, yang tidak hanya memukau dengan keindahan bawah lautnya, tetapi juga menyimpan harta budaya berupa kerajinan tangan dari tempurung kelapa yang menawan.

Siapa sangka, tempurung kelapa yang sering dianggap limbah, di tangan warga Tomia justru berubah menjadi karya seni bernilai tinggi. Di sinilah kreativitas, kearifan lokal, dan semangat pelestarian lingkungan berpadu dalam bentuk souvenir dan kerajinan rumah tangga yang artistik dan fungsional.

Setiap kerajinan dari tempurung kelapa di Tomia bukanlah hasil produksi massal. Dibuat secara manual, prosesnya memerlukan ketelitian tinggi dan keahlian yang diwariskan turun-temurun. Mulai dari pemilihan tempurung berkualitas, pengeringan alami, hingga pemotongan dan penghalusan permukaan, semuanya dikerjakan dengan penuh ketekunan.

Pengrajin kemudian membentuk tempurung kelapa menjadi berbagai bentuk menawan: sendok, garpu, mangkuk, tempat lilin, vas bunga, hingga gantungan kunci dan hiasan dinding. Permukaan tempurung dipoles halus hingga mengilap, sering kali dihias dengan ukiran atau motif khas Tomia.

Kerajinan dari tempurung kelapa bukan hanya menarik secara visual, tapi juga berkelanjutan. Di era saat limbah plastik menjadi perhatian global, kerajinan tempurung kelapa dari Tomia adalah alternatif eco-friendly yang mendukung gaya hidup ramah lingkungan.

Produk-produk ini kini telah menjadi oleh-oleh khas Wakatobi dan banyak diminati wisatawan yang mencari suvenir bernuansa lokal dan autentik. Bahkan beberapa di antaranya telah dipasarkan ke kota-kota besar seperti Kendari, Makassar, dan Bali sebagai kerajinan etnik unggulan Sulawesi Tenggara.

Berwisata ke Pulau Tomia tak lengkap tanpa menyambangi rumah-rumah produksi kerajinan tempurung kelapa. Di sini, Anda dapat melihat langsung proses pembuatannya, berinteraksi dengan para pengrajin, dan bahkan mencoba membuat karya Anda sendiri—pengalaman unik yang jarang didapat di tempat lain.

Banyak wisatawan menyebut kunjungan ke sentra kerajinan tempurung kelapa sebagai salah satu highlight dari wisata budaya Tomia. Apalagi jika dikombinasikan dengan menikmati secangkir kopi lokal sambil berbincang bersama warga setempat.

Setiap produk tempurung kelapa yang Anda bawa pulang bukan hanya kerajinan, melainkan cerita tentang tanah yang kaya akan tradisi dan kreativitas. Harganya terjangkau, namun nilai budayanya tak ternilai. Dengan membeli produk ini, Anda telah mendukung ekonomi lokal dan melestarikan warisan budaya Tomia.

Ayo, jelajahi Pulau Tomia, nikmati pesonanya, dan temukan keindahan kerajinan tangan dari tempurung kelapa—suvenir alami yang menyatu dengan semangat laut dan tanah Wakatobi. (adv)

  • Bagikan