KENDARI, BKK- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar trainers Duta literasi Keuangan pada segmen mahasiswa di kampus Universitas Lakidende.
Kepala OJK Sultra Bismi Maulana mengatakan berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) Tahun 2025, terdapat kesenjangan signifikan antara indeks literasi keuangan (66,46%) dan inklusi keuangan (80,51%) masyarakat Indonesia.
Dijelaskan, hasil tersebut menunjukkan masih adanya antara indeks literasi dan inklusi keuangan sehingga diperlukan upaya dalam mengakselerasi peningkatan pemahaman masyarakat terkait produk dan layanan jasa keuangan secara masif, salah satunya melalui pembentukan duta literasi keuangan di berbagai daerah.
“Dalam rangka mengatasi tantangan tersebut, OJK meluncurkan Program Penggerak Duta Literasi Keuangan Indonesia (OJK Peduli) yang
menargetkan mahasiswa sebagai agen perubahan dalam mengedukasi dan mendiseminasi informasi tentang literasi keuangan kepada masyarakat luas secara masif dan merata,” ungkapnya, Sabtu (19/7).
Sementara itu, Kepala Bagian Pengawasan PEPK dan LMSt OJK Sultra Shintia Wijayanti Putri Purnamasari menyampaikan tujuan pelaksanaan ToT kepada mahasiswa adalah untuk meningkatkan literasi keuangan kepada masyarakat melalui peran dari mahasiswa atau anak muda, mahasiswa akan menjadi ujung tombak sebagai duta literasi diharapkan memiliki pengetahuan dan semangat dalam mengedukasi
masyarakat.
“Mahasiswa juga perlu aware tentang pengelolaan keuangan yang baik sehingga mampu menghindari fenomena over consumerism dan gaya hidup berlebihan,” jelasnya.
Selain itu, seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi, tidak dapat dipungkiri banyak modus penipuan baru yang perlu diwaspadai oleh masyarakat.
Beberapa modus yang sedang marak terjadi di masyarakat antara lain Impersonation (meniru atau meduplikasi identitas milik entitas berizin atau legal), Penawaran Investasi Dengan Tugas Tertentu (melalui like dari suatu iklan atau video youtube), Penawaran Investasi Berkedok Perdagangan Aset Kripto, Penawaran Investasi Robot Trading/Articial Intelligence, dan Fake SMS Masking, serta yang terbaru Pemalsuan Bukti Transfer Menggunakan AI.
“Harapan OJK agar para duta literasi keuangan ini dapat terus menggencarkan edukasi keuangan kepada masyarakat dan melaporkan realisasi pelaksanaannya pada pelaporan yang telah disediakan oleh OJK,” pungkasnya. (r5/c/r2)