AIDS, TBC hingga Malaria Jadi Tantangan Terbesar Dinkes Kendari

  • Bagikan
Kepala Bappeda Kota Kendari Muhamad Saiful. (FOTO: SRI/BKK)

KENDARI, BKK – Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari saat ini tengah melakukan perencanaan dan penganggaran AIDS, TBC, dan Malaria (ATM) Tahun 2025.

Kepala Bappeda Kota Kendari Muhamad Saiful menuturkan bahwa HIV/AIDS, Tuberkulosis (TBC), dan Malaria masih menjadi tantangan besar bagi dunia kesehatan, termasuk di Kota Kendari.

Ia menekankan, bahwa HIV merupakan virus yang menyerang sistem imun dan dapat menimbulkan infeksi oportunistik yang berdampak secara sosial dan ekonomi.

Oleh karena itu, kata dia, upaya pengendalian perlu dilakukan secara menyeluruh dengan melibatkan berbagai sektor.

“Kasus TBC masih tinggi secara nasional, termasuk di Kota Kendari. Capaian penemuan kasus TBC atau treatment coverage di Kendari pada tahun 2024 mencapai 83%,” kata Saiful, Kamis (24/7).

Dia melanjutkan, sementara untuk Malaria tercatat 123 kasus, jumlah kasus HIV yang terdata sebanyak 79 kasus, dan AIDS sebanyak 232 kasus.

“Jadi untuk kasus Malaria sendiri sudah tercatat 123 kasus, kemudian HIV 79 kasus, dan AIDS 232 kasus,” paparnya.

Sehingga, kata dia, Pemkot Kendari menilai bahwa perlu adanya penguatan sistem surveilans dan pencatatan kasus, untuk memastikan intervensi kesehatan dilakukan secara tepat sasaran.

Saiful juga menyoroti pentingnya keterlibatan lintas sektor dan lintas program, serta dukungan dari lembaga seperti RSSH-ADINKES dalam memperkuat perencanaan dan penganggaran program ATM.

Ia berharap, alokasi anggaran untuk ATM dapat diintegrasikan dalam dokumen perencanaan daerah seperti RKPD, Renja, dan RKA APBD dengan merujuk pada SE 906/2114/SJ dan Permendagri Nomor 84 Tahun 2022.

“Ia berharap pemerintah daerah didorong untuk menyusun rencana inisiatif baru dalam pengendalian ATM, guna mendukung komitmen nasional menuju eliminasi AIDS, TBC, dan Malaria pada tahun 2030,” katanya.

Tak lupa, Saiful juga mengajak seluruh peserta untuk tidak hanya menghadiri pertemuan secara formal, tetapi juga turut menyusun strategi nyata dalam pencegahan dan pengendalian penyakit menular ini. (m2/c/nir)

  • Bagikan