RAHA, BKK – Pembangunan gedung serbaguna di kawasan kota baru Motewe jalan bypass pasar panjang Laino Raha kembali dianggarkan Pemkab Muna sebesar Rp10 miliar pada APBD induk 2025.
Pasalnya, gedung tiga lantai yang dibangun di era kepemimpinan Bupati Muna, LM Rusman Emba tersebut sudah menghabiskan anggaran puluhan miliar, namun yang tampak jadi hanya kerangka besi saja. Karena belum dilanjutkan pembangunan selama ini.
Baru di 2025 ini Pemkab Muna kembali melanjutkan pembangunannya. Gedung serba guna ini didesain, untuk menjadi gedung pertemuan yang diperkirakan mampu menampung 3.000 orang.
Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Muna, Syarif Ramadhan saat dikonfirmasi sejumlah media terkait hal ini, membenarkannya.
Dia mengaku telah diberitahukan oleh Kepala Dinas PUPR Muna, bahwa lanjutan pembangunan proyek gedung tersebut dianggarkan dalam APBD induk 2025 sebesar Rp10 miliar diambil dari Dana Alokasi Umum.
“Saya sudah disampaikan oleh Kadis PUPR Kabapaten Muna terkait hal ini. Anggarannya kurang lebih Rp10 miliar dan sudah dimasukkan dalam APBD induk 2025,” ungkapnya pada awak media beberapa belum lama ini.
Sebelumnya, Bupati Muna, Bachrun Labuta mengakui Pemkab Muna tetap fokus menyelesaikan proyek pembangunan di kawasan kota baru Motewe.
“Kita tetap akan perbaiki. Karena itu dulu masih pak Rusman, kewajiban saya untuk saya difungsikan,” ucapnya
Menurut Bachrun, untuk merampungkan gedung serba guna tiga lantai tersebut, pihaknya akan menggelontorkan anggaran di atas Rp10 miliar.
“Kita lagi hitung ini, kalau kita ikuti desain tiga lantai, Rp10 miliar tidak selesai,” pungkasnya.
Untuk diketahui, berdasarkan data yang dihimpun koran ini, pembangunan gedung serbaguna tersebut di mulai pada 2017 hingga 2019 yang menghabiskan anggaran kurang lebih Rp30 miliar.
Kemudian pembangunan berlanjut 2020 dan 2021. Selanjutnya pada 2022 proyek tersebut kembali dianggarkan sebesar Rp20 miliar untuk penuntasan pembuatan konstruksi dan akses jalan. Kemudian tahun 2023 dianggarkan sebesar Rp25 miliar, untuk menuntaskan proyek tersebut. Namun 2024 pembangunannya terhenti hingga saat ini. (tri/nir)