WANGGUDU, BKK – Sosok Siti Riani Tayeb mungkin masih terdengar asing bagi sebagian warga Konawe Utara (Konut). Seorang ibu dengan penampilan sederhana ini jarang sekali muncul dipermukaan maupun di sorot media.
Namun, rupanya pegawai negeri ini memiliki peran yang penting dalam menjaga keselamatan warga Konut.
Bukan menyelamatkan warga dari bencana alam, melainkan Riani Tayeb mengabdikan diri menjamin seluruh pasien rujukan dari daerahnya mendapat pelayanan yang maksimal di rumah sakit tujuan.
Dia berperan dalam memastikan pasien rujukan dari RSUD Kabupaten Konut dilayani dengan baik, di rumah sakit tujuan dan bebas dari biaya perawatan.
Tugas Riani sebagai ujung tombak pemerintah daerah menjaga agar warganya dilayani di rumah sakit di luar Konut menggunakan program BPJS Kesehatan.
Tugas mulia ini merupakan salah satu realisasi program BPJS gratis yang diprakasrasi oleh mantan Bupati Konut, H Ruksamin dan berlanjut sampai sekarang.
Dengan modal koordinasi lintas sektor, Riani sebagai penghubung antara pasien, Pemkab, rumah sakit, dan kantor BPJS Kesehatan agar kepesertaan BPJS warga Konut aktif melalui tanggungan pemerintah maupun mandiri saat pasien asal Konut menjalani rawat inap.
Tanggung jawab ini memang terdengar ringan ditelinga dan mudah diucapkan. Namun dalam pelaksanaannya mempunyai tantangan yang belum tentu semua orang bisa lalui. Sebagai pegawai penghubung dia memiliki jam kerja ekstra dibanding pegawai lainnya.
Riani harus bekerja 24 jam tanpa mengenal waktu untuk mengurus warganya yang memerlukan pelayanan rawat di rumah sakit.
Hal ini telah dia lakukan sejak tahun 2017 lalu dan berlanjut sampai sekarang ini. Sudah ratusan atau bahkan ribuan warga yang mendapatkan manfaat dari keberadaan perempuan berhati mulia itu.
“Saya pertama kali bertugas di penghubung di kota Kendari untuk Pemda Konut ada tahun 2017. Masih jamannya bupati pak H Ruksamin. Alhamdulillah sekarang bupatinya pak Ikbar saya masih dipercayakan mengurus masyarakat untuk BPJSnya supaya aktif,” jelas Riani, saat dihubungi lewat telpon genggamnya, Selasa (29/7).
Reputasi Riani dalam mengemban tugasnya itu pernah mendapat apresiasi dari pemerintah daerah, yaitu didaulat menjadi pegawai teladan pada tahun 2019 lalu. Sebuah lambang penghargaan untuk dedikasinya menyelamatkan banyak warga Konut.
Karena kepercayaan yang tinggi dari pimpinan daerah, Riani Tayeb tidak hanya mengurus pasien rujukan di Kota Kendari. Kini dia memperluas pengabdiannya sebagai penghubung Pemkab Konut di Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan.
Pengalamannya selama bertahun-tahun mengurus BPJS Kesehatan pasien asal Konut ini menyadarkan akan pentingnya program BPJS kesehatan. Dia berpesan kepada seluruh warga Konut yang belum terdaftar dalam program BPJS kesehatan agar segera mendaftarkan diri.
“Banyak kejadian, yang tidak punya BPJS jadi panik pada saat di rumah sakit karena biaya yang cukup tinggi,” ucap Riani.
Dia berharap, masyarakat Konut mau memanfaatkan program dari pemerintah yaitu BPJS gratis yang sudah dianggarkan oleh daerah melalui APBD.
Program ini, jelas dia, merupakan salah datu program unggulan bupati dan wakil bupati. Jadi menurutnya, tidak ada lagi alasan warga konut tidak tercover BPJS Kesehatan.
Hal itu senada dengan komitmen pemerintah daerah yang berupaya agar tahun ini seluruh warganya mendapatkan perlindungan penuh program BPJS Kesehatan.
Tak tanggung-tanggung pemerintah daerah tahun 2025 ini mengalokasikan dana sebesar sekira Rp14 miliar untuk program ini. (vel/nir)