Lagi, Konawe Kehilangan Produksi Gabah Kering 5.040 Ton di Wilayah Lambuya

  • Bagikan

M Akbar.

UNAAHA, BKK – Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Konawe M Akbar mengaku, telah memproyeksi bahwa masyarakat Konawe akan kembali kehilangan produksi gabah kering sebanyak 5.040 ton di wilayah jaringan Bendungan Lambuya (BL).

Itu dikatakannnya, lantaran akan ditutupnya kegiatan pertanian di area basis persawahan itu, serta beberapa daerah lainnya. Hal ini sebagai akibat dari dampak pembangunan rehabilitasi jaringan induk irigasi bendungan Ameroro.

Dikatakannya, khusus untuk di jaringan BL Lambuya 1-7 akan ditutup sampai Musim Tanam (MT) 1 dan 2 atau selama satu tahun sekaligus. Hal itu, kata dia, justru berbeda dengan daerah persawahan lainnya yang masih akan tetap berproduksi, namun dilakukan secara bergilir sesuai dengan jadwal tanamnya.

Lahan persawahan di jaringan BL Lambuya ini seluas 504 hektare, meliputi Desa Wonua Hoa, Asaki sampai Meraka. Daerah basis pertanian itu tidak melakukan produksi di masa MT pertama di Januari ini dan lanjut sampai MT kedua pada April mendatang.

“Untuk jaringan BL Lambuya 1-7 ini kita akan kehilangan produksi gabah kering sebanyak 2.520 ton. Dengan asumsi 5 ton per hektare. Jadi kalau sampai di MT kedua nanti kita kehilangan produksi gabah kering sebanyak 5.040 ton selama setahun khusus di basis persawahan itu,” ujarnya.

Ia menambahkan, mengenai alternatif lahan akan dikonversi dengan tanaman lain yakni jagung, kedelai, dan holtikultura yang penyediaan bibit akan disubsidi pemerintah melalui Dinas Tanaman Pangan, Holtikulura dan Perkebunan (TPHP) Konawe selama masa MT 1 dan 2.

“Jadi, sudah kembali kita rapatkan akan ada revisi SK Bupati Konawe tentang jadwal tanam  khususnya di wilayah Lambuya dan Uepai,” paparnya.

Ia mengaku, kondisi ini masih akan terjadi di 2023 mendatang. Bahwa di MT pertama basis persawahan di Kecamatan Lambuya masih mendapat giliran penutupan air irigasi. Bersama dengan basis persawahaan di Kecamatan Uepai. Dengan total area persawahan di 2 kecamatan itu seluas 1.470 hektare.

Diberitakan sebelumnya, atas dampak dari rehabilitasi irigasi di Konawe oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) tahun ini, sehingga  membuat pemerintah harus mengatur jadwal tanam yang dilakukan secara bergilir. Beberapa area persawahan diatur MT-nya secara  bergiliran sesuai kelompok aliran pintu irigasi.

Pada MT pertama Januari ini area persawahan yang akan ditutup yakni Kecamatan Wawotobi, Wonggeduku, Wonggeduku Barat dan Pondidaha. Dengan luas total lahan 6.083 hektare.

Jika digabungkan dengan Lambuya maka totalnya seluas 6.587 hektare. Atas dasar itu dipastikan Konawe bakal kehilangan produksi gabah kering sebanyak 32.935 ton di MT pertama di 2022 ini. (irm/nir)

  • Bagikan