Besi dan Baja Dominasi Ekspor Sultra di Desember 2021 Sebesar 98,83%

  • Bagikan

KENDARI, BKK – Perkembangan nilai ekspor di Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Desember 2021 sebesar US$ 555,10 juta.

Nilai tersebut naik sekitar 310,36% jika dibandingkan dengan November 2021. Dimana pada November 2021 nilai ekspor Sultra sebesar US$ 135,27 juta.

Namun, jika dibandingkan dengan data satu tahun yang lalu maka nilai ekspor Desember 2021 meningkat 133,24%. Dimana pada Desember 2020 nilai ekspornya sebesar US$237,99 juta.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sultra, Agnes Widiastuti, Kamis (3/2). Kata dia, sepanjang tahun 2021 nilai ekspor Sultra terus meningkat lebih tinggi dan nilai tertinggi ekspor Sultra pada 2021 yaitu di Oktober yaitu sebesar US$ 590,68 juta. Dan ekspor terendah tercatat pada November 2021 sebesar US$135,27 juta.

“Kemudian untuk volume ekspor tertinggi di tahun 2021 yaitu pada November sebesar 337,13 juta kg sedangkan terendah pada bulan Januari sebesar 135,38 juta kg,” ungkap Agnes.

Ia menguraikan, struktur ekspor menurut sektor usaha, industri pengolahan menjadi paling dominan dengan nilai ekspor mencapai US$553,31 juta. Kemudian nilai ekspor usaha pertambangan sebesar US$1,50 juta, sedangkan sektor usaha pertanian sebesar US$0,28 juta.

“Jika kita bandingkan dengan bulan sebelumnya pada November 2021, sektor industri pengolahan mengalami peningkatan sebesar 309,53% dan untuk sektor pertanian meningkat 72,47%,” ujarnya.

Agnes menuturkan, ekspor Sultra di Desember 2021 di dominasi oleh peran sektor industri pengolahan sebesar 99,68% dari total ekspor pada Desember 2021. Kemudian sektor pertanian sebesar 0,05% dan sektor pertambangan sebesar 0,27%.

Lanjutnya, ekspor barang utama yang dikirim keluar negeri yaitu golongan besi dan baja dalam bentuk stainless steel memberikan peran terbesar terhadap total ekspor Sultra pada Desember 2021 yaitu 98,83% dengan nilai ekspornya sebesar US$548,58 juta. Kemudian ekspor ikan dan udang dengan nilai ekspornya US$ 4,12 juta, ekspor bahan bakar mineral sebesar US$ 1,50 juta. Sedangkan ekspor daging dan ikan olahan dalam kemasan dengan nilai ekspornya sebesar US$ 0,70 juta.

“Untuk ekspor biji-bijian berminyak dalam bentuk rumput laut kering dengan nilai ekspornya sebesar US$ 0,17 juta, memberikan kontribusi ekspor sangat kecil hanya 0,03%,” ucapnya.

Agnes menambahkan, negara tujuan utama ekspor Sultra pada Desember 2021 di dominasi ke negara Tiongkok dengan pangsa pasar ekspor 94,28% dan nilai ekspornya US$ 523,37 juta. Kedua, negara tujuan ekspor Sultra di India dengan kontribusi ekspor sebesar 4,61% dan nilai ekspornya US$ 25,61 juta. Sementara negara Amerika Serikat dengan persentase ekspor sebesar 0,64% dan nilainya US$ 3,56 juta.

“Kemudian dua negara lainnya untuk tujuan ekspor Sultra yaitu Korea Selatan dan Jepang,” tandasnya. (cr4/nan)

  • Bagikan