Momentum HPN, Muna Kenalkan Produk Terbaru Olahan Kelor

  • Bagikan

: Sitti Muzdalifah saat memperkenalkan produk unggulan Kabupaten Muna. (FOTO: WATY/BKK).

KENDARI, BKK – Dalam momentum Hari Pers Nasional (HPN) yang diselenggarakan di Kota Kendari, menjadi ajang promosi untuk memperkenalkan produk unggulan daerah yang ada di Sulawesi Tenggara (Sultra).

Kordinator Rumah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PLN Kabupaten Muna, Sitti Muzdalifah mengungkapkan, produk unggulan yang dikenalkan melalui HPN ini yaitu olahan daun kelor. Ada empat varian olahan daun kelor dari Kabupaten Muna antara lain, teh kelor, kripik kelor, masker kelor dan kopi biji kelor.

“Kopi Biji kelor ini bermanfaat bagi penguatan imun sehingga lebih bagus untuk kesehatan, dan bisa mengatasi kanker payu darah,” ungkap Sitti Muzdalifah saat ditemui di stand pameran HPN, Selasa (8/2).

Dijelaskan, rumah BUMN berkolaborasi dengan pemerintah daerah Kabupaten Muna, Dekranasda Muna dalam mengembangkan potensi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Rumah BUMN Muna ini berdiri sejak tahun 2019, sejak saat itu mulai menjajaki dengan dinas terkait.

Lanjutnya, untuk pemasaran olahan khas kelor tersebut, pera UMKM binaan dilatih mengelola dan melihat harga pokok penjualannya. Dimana, pelaku usaha akan tau berapa biaya pas untuk dijual.

“Jadi, harganya tidak terlalu mahal seperti teh kelor dijualkan sebesar Rp15 ribu, kripik kelor harganya Rp16 ribu, kopi biji kelor harganya sebesar Rp 35 ribu serta masker kelor harganya Rp5 ribu,” ujar Sitti Muzdalifah.

Ia mengatakan, masa kadaluwarsa produk olahan berbahan baku kelor selama enam bulan. Pihaknya menggenjot promosi dan memperkenalkan olahan kelor sehingga bisa dikirim dalam dan keluar negeri.

“Melalui iven nasional ini menjadi momentum untuk memperkenalkan produk unggulan lokal Sultra. Kami juga membuka kesempatan bagi reseler dari luar Sultra untuk menjualnya,” ucapnya.

Sitti Muzdalifah menambahkan, jika ada masyarakat yang mau ingin tau cara olahan khas kelor tersebut, pihaknya siap mengantarkan ke tempat pembuatan olahan kelor tersebut. Untuk teh kelor dibuat di Desa Lupia, biji kelor diolah di bagian Desa Ghonsume. Sedangkan kripik kelor diolah di Rutan Lapas Muna.

“Dari keempat olahan kelor tersebut semuanya sudah memiliki izin dan siap untuk dikomersilkan serta diedarkan ke masyarakat. Kenapa kita pilih kelor, karena kelor di Kabupaten Muna sangat mudah di dapatkan. Banyak manfaat dari teh kelor, salah satunya dapat membangun energi dalam jaringan otot, otak dan sistem saraf pusat,” tandasnya. (cr4/nan)

  • Bagikan