BMKG Imbau Gelombang Tinggi 4 Meter di Laut Banda Timur Sultra

  • Bagikan

Ilustrasi

KENDARI, BKK – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Kendari kembali mengeluarkan peringatan waspada gelombang tinggi di Perairan Baubau, Wakatobi dan Laut Banda Timur Sulawesi Tenggara (Sultra) yang bisa mencapai hingga 4 meter.

Peringatan berlaku sejak 22 Februari hingga 25 Februari 2022.

Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Maritim Kendari Faizal Habibie mengatakan, pola angin umumnya dari barat daya sampai barat laut dengan kecepatan 2-20 knot.

“Kecepatan angin tertinggi terpantau di laut banda timur sulawesi tenggara (Sultra) bagian selatan dan timur serta perairan utara dan selatan wakatobi dengan kecepatan mencapai 30 knot. Kemudian tinggi gelombang 2,5 meter sampai 4 meter berpeluang terjadi di perairan banggai bagian utara, laut banda timur Sultra bagian timur, barat dan selatan,  perairan baubau bagian selatan, perairan utara wakatobi bagian timur dan perairan selatan wakatobi bagian barat dan timur,” terang Faizal, Selasa (22/2).

“Kemudian tinggi gelombang 1,5 meter sampai 2,5 meter berpeluang terjadi di perairan banggai bagian selatan, perairan teluk tolo bagian timur, perairan menui kendari bagian timur, laut banda timur Sultra bagian utara,  perairan baubau bagian utara, perairan utara wakatobi bagian barat,” tambahnya.

BMKG berharap, memperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran yakni perahu nelayan waspada dengan kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 m. Kemudian, kapal tongkang awas dengan kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 m, kapal feri awas kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 m.

Sementara kapal ukuran besar seperti kapal kargo atau kapal pesiar waspada dengan kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4,0 m.

“Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada,” imbuh Faizal. (cr3/nan)

  • Bagikan